Sensasi Berkendara I-Road

KENDARAAN ini memang didesain untuk kaum urban. Toyota i-road adalah mobil listrik ultra-compact, dengan hanya tiga ban, yaitu dua di depan dan satu ban belakang. Mobil berkecepatan maksimum 45 km/jam untuk pasar Eropa dan 60 km/jam untuk pasar Jepang ini mampu menempuh jarak 50 km dengan sekali charge penuh. Dengan lebar hanya 870 mm, Toyota i-road hanya lebih besar sekitar 170 mm jika dibandingkan dengan skuter dan lebih kecil 20 mm dari motor besar, membuatnya jadi salah satu kendaraan paling praktis di dunia. Media Indonesia pun berkesempatan menguji kendaraan personal ini di arena Fuji Speedway, Jepang, akhir Agustus lalu. Meski posturnya relatif mungil, i-road mampu membawa satu pengemudi dan satu penumpang layaknya berboncengan di sepeda motor. Layaknya mobil, kendali i-road berupa lingkar kemudi yang terasa ringan saat mencoba manuver kiri dan kanan.

Meski i-road mirip motor, pengendara tidak perlu memakai helm dan tidak akan kehujanan ataupun kepanasan karena kendaraan itu memiliki atap pelindung yang aman saat terjadi kecelakaan. Rasa deg-degan menghampiri saat pertama kali melewati tikungan yang dibatasi oleh cone kecil untuk menandai trek di dalam salah satu pit di Fuji Speedway saat itu. Berbeda dengan mobil konvensional yang berbelok dengan ban depan, i-road menggunakan ban belakang untuk berbelok. Sistem ini sempat membuat saya sangat kagok dan memperlambat kecepatan saat berbelok. Ternyata, manuver berjalan dengan mulus. Itu terjadi berkat teknologi active lean yang membuat suspensi kiri dan kanan bekerja individual untuk memiringkan kendaraan sehingga saat berbelok kendaraan mungil ini akan miring seperti motor saat berbelok.
Teknologi active lean secara otomatis mengangkat dan menurunkan ban depan untuk menyeimbangkan kendaraan pada kemiringan 64 derajat, bahkan pada tikungan tajam. Ini menjaga pengemudi tetap aman dan bebas dari kekhawatiran dalam menjaga kendaraan untuk tetap seimbang. (Vic/S-4)