Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Trinity Project, Sedan Listrik Otonom Milik Volkswagen

Mediaindonesia.com
12/3/2021 07:39
Trinity Project, Sedan Listrik Otonom Milik Volkswagen
Volkswagen(AFP/Ronny Hartmann)

VOLKSWAGEN sudah memiliki persiapan guna bersaing di pasar mobil masa depan yang lekat dengan kendaraan ramah lingkungan, otonom dan lebih digital. Dalam pasar sedan, Volkswagen tengah menggarap Trinity Project, sedan bertenaga listrik yang akan diproduksi di Wolfsburg mulai 2026 dan akan menerapkan standar baru dalam hal jangkauan, kecepatan pengisian daya dan digitalisasi.

Sedan yang desainnya sudah dipamerkan Volkswagen dalam bentuk siluet itu juga bakal mengusung teknologi kendaraan otonom Level 4.

Nama proyek Trinity berasal dari bahasa Latin 'trinitas' dan singkatan dari tri-unity. Oleh karena itu, Trinity mewakili tiga tema penting yakni platform elektronik yang baru dikembangkan dengan perangkat lunak canggih, penyederhanaan struktur pasokan dan produksi jaringan penuh serta cerdas di pabrik utama di Wolfsburg.

"Trinity adalah semacam titik kristalisasi untuk strategi Accelerate kami, proyek mercusuar, mobil impian perangkat lunak kami," kata CEO merek Volkswagen Ralf Brandstatter.

"Kami menggunakan skala ekonomi kami untuk membuat mengemudi otonom tersedia bagi banyak orang dan untuk membangun jaringan saraf pembelajaran. Dengan cara ini, kami menciptakan kondisi untuk pertukaran data yang berkelanjutan dari armada kendaraan kami, misalnya tentang situasi lalu lintas, tentang halangan atau kecelakaan," jelasnya.

Baca juga: Volkswagen Bakal Investasikan 187 Triliun untuk Mobil Listrik

Konsep pengembangan Trinity, kata Bradstatter, mengedepankan digitalisasi, otomatisasi, dan konstruksi ringan. Model kendaraan masa depan seperti Trinity akan diproduksi dengan varian yang jauh lebih sedikit dan perangkat kerasnya sebagian besar akan distandarisasi.

Mobil-mobil tersebut kemudian akan memiliki hampir semua yang ada di dalamnya dan pelanggan akan dapat mengaktifkan fungsi yang diinginkan sesuai permintaan kapan saja melalui ekosistem digital di dalam mobil. Ini secara signifikan akan mengurangi kompleksitas dalam produksi.

Dengan mengembangkan mobil menjadi produk berbasis perangkat lunak, pabrikan asal Jerman ini menciptakan kondisi untuk model bisnis baru berbasis data. Hambatan masuk untuk mobilitas individu harus diturunkan sementara pada saat yang sama menawarkan paket penggunaan yang lebih menarik.(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik