Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PASAR otomotif nasional tampaknya masih akan didominasi segmen Multi Purpose Vehicle. Faktor budaya dan kondisi infrastruktur masih menjadi pertimbangan konsumen Indonesia memilih mobil-mobil multiguna berpenumpang 7 orang itu.
Hal itu tercermin saat liburan tiba, terutama menjelang hari Raya Idul Fitri maupun Natal, jalanan luar kota disesaki mobil-mobil berplatform MPV seperti Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Nissan Livina, dan lain-lain.
Mobil-mobil MPV itu bukan saja penuh penumpang tetapi juga membawa barang-barang yang diikat di atap mobil.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan segmen MPV masih merupakan pasar terbesar. Selama kurun waktu Januari-Februari 2016, angka penjualan retail segmen itu mencapai 61.445 unit dari 131.140 unit seluruh segmen kendaraan.
Besarnya potensi pasar segmen MPV ini tentu menjadi andalan industri otomotif untuk bertarung merebut pangsa pasar. Selain nama-nama besar yang sudah eksis seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda dan Mitsubishi, segmen ini juga masih menjadi tumpuan para pemain lainnya seperti beberapa merek Eropa serta Amerika Serikat.
Bukannya tidak mungkin dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan, konsumen kembali akan dijejali banyak pilihan line-up MPV terbaru dari berbagai merek yang sudah eksis.
Bahkan pemain baru dari Tiongkok pun bersiap meramaikan pasar MPV Indonesia. Ini dibuktikan dengan komitmen yang telah disepakati bersama SAIC Motor Corporation Ltd, Guangxi Motor Corporation, serta General Motor.
Pemain baru asal Negeri Panda itu mulai 2017 menyatakan serius untuk memulai pengembangkan produk MPV dari Tiongkok di Indonesia dengan nama Wuling.
Artinya, pasar otomotif nasional di segmen MPV memang masih sangat menarik untuk digarap. Manisnya kue pasar di segmen itu telah mengundang pemain baru untuk mencicipinya. Dan merupakan sesuatu yang mustahil, jika para pemain lama tidak bereaksi, kecuali memang mereka tidak sanggup lagi bertarung memperebutkan kue tersebut.
Melihat pertarungan di segmen MPV ini kian ketat, para Agen Pemegang Merek (APM) dipastikan berlomba-lomba menampilkan produk yang semakin trendy, modern, dan stylish untuk mengimbangi selera konsumen. Apalagi konsumen Indonesia kini semakin kritis dan cerdas dalam memilih kendaraan sesuai tuntutan gaya hidupnya.
APM perlu berupaya mengamati fenomena pasar yang terjadi, dan jeli memanfaatkan perkembangan yang ada.
Di segmen MPV, selain fungsi multiaktivitas dengan kapasitas 7 penumpang, faktor kenyamanan, keamanan teknologi dan efisiensi dalam konsumsi bahan bakar menjadi pertimbangan utama konsumen.
Dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016, para APM tentu akan berlomba-lomba menampilkan produk MPV. Salah satunya PT Toyota Astra Motor (TAM) yang akan merilis produk global MPV-nya, Toyota Sienta.
Meski bergenre MPV, pihak Toyota menyebut Sienta sebagai mobil Multi Activity Vehicle (MAV).
“Pasar MPV itu sangat besar dan pertarungannya juga sengit, karena itu kami hadirkan Sienta dengan konsep MAV untuk memberi nilai lebih bagi sebuah kendaraan MPV,” ujar Vice President Director TAM Henry Tanoto kepada Media Indonesia.
Toyota Sienta ini dibekali mesin 1.500cc, Dual VVT-I dengan tenaga 107 HP dan torsi 14,6 Nm. Mobil 7 penumpang dengan pintu geser (sliding door) ini menawarkan pilihan transmisi otomatis 7-percepatan dan CVT, serta manual 6-percepatan.
Hadirnya Toyota Sienta yang diproduksi di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, melengkapi produk MPV terbaru sebelumnya, yakni All New Kijang Innova dan Grand New Avanza-Veloz.
Pasar MPV memang menarik, apalagi di seluruh dunia, Indonesia memang tercatat sebagai negara terbesar pengguna MPV. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved