Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Langkah Mendeteksi Masalah Mobil Tidak Kuat Start

.
15/8/2020 15:33
Langkah Mendeteksi Masalah Mobil Tidak Kuat Start
Saat tidak kuat sterter jangan paksakan. Hidupkan mesin dengan cara mendorong mobil (manual).(Antara/Irsan Mulyadi)

UMUMNYA setiap pemilik mobil pernah mengalami mogok akibat arus dan tegangan aki lemah alias soak sehingga tidak kuat memutar motor/dinamo starter. Tanda-tanda awalnya berupa tersendatnya putaran motor starter hingga sama sekali tidak mampu memutar mesin saat kunci kontak diputar pada posisi 'start'.

Sebelum melakukan vonis terhadap aki Anda, sebaiknya periksa dulu kabel-kabel aki, mungkin terminalnya kendur atau kotor. Jika benar, bersihkan dan kencangkan kembali kabel-kabel aki. Jika ternyata motor starter tetap tidak sanggup memutar mesin maka kemungkinan besar Aki Anda sudah sekarat. Kalau sudah begini sebaiknya jangan terus dipaksa untuk menghidupkan mesin karena akan merusak motor starter itu sendiri.

Pasalnya motor starter tidak dirancang untuk tidak berputar sambil tetap dialiri arus listrik. Jika tetap dipaksakan maka arus listrik dari aki akan membuat beberapa komponen motor starter, seperti bilah-bilah komutator, sikat-sikat karbon dan kumparan kawat menjadi panas, bahkan meleleh .

Kalau sudah begini, cuma satu solusinya yaitu mengganti dinamo starter baru yang tentu tidak murah. Sementara Anda kemungkinan juga harus mengganti aki yang soak, atau komponen bermasalah lainnya yang kemungkinan berasal dari alternator pengisi arus dan tegangan yang sudah tidak berfungsi dengan baik.

Saat motor starter tidak kuat menghidupkan mesin, Anda bisa menyiasatinya dengan mendorong mobil seperti yang biasa dilakukan banyak orang ketika saat mobilnya mogok. Itu kalau mobil Anda bertransmisi manual. 

Jika mobil Anda menggunakan transmisi otomatis yang tidak mungkin menghidupkan dengan cara mendorong, sebaiknya 'dipancing' dengan aki kendaraan lain menggunakan cable booster alias kabel jamper.

Saat mesin sudah hidup periksalah kondisi tegangan dan besar arus pengisiannya (charging) menggunakan volt meter dan ampere meter. Tegangan pengisian yang normal umumnya menunjukkan angka di kisaran minimal 12 Volt saat mesin dalam kondisi idle (tanpa digas) dengan menghidupkan semua perangkat kelistrikan, seperti lampu utama, lampu jauh, lampu kabut, head unit, AC, dan lain sebagainya.

Naikkan putaran mesin dan perhatikan besar tegangannya. Pengukuran tegangan listrik seharusnya ikut naik. Besaran tegangannya relatif, dan umumnya sedikit di atas 13 Volt. Jika di bawah itu berarti ada masalah pada komponen alternator (dinamo amper) yang bertugas memasok listrik ke aki.

Untuk memeriksa arus pengisian sebaiknya dilakukan di bengkel kelistrikan mobil. Pada kondisi idle dengan beban kelistrikan penuh seharusnya arus pengisian tetap berada pada posisi positif dan semakin besar ketika putaran mesin dinaikkan.

Bila ampere meter hanya bergerak sedikit positif saat putaran mesin dinaikkan hingga lebih dari 1.500 rpm maka kemungkinan besar masalah ada pada alternator, bukan masalah pada aki. Kecuali jika pengukuran arus dan tegangan pengiisian normal maka bisa dipastikan bahwa itulah saatnya Anda harus mengganti aki baru. (cdx)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya