Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MOBIL listrik telah diperkenalkan dunia pada awal 2000-an. Namun, di Indonesia mobil listrik dikenal setelah kehadiran mobil impor produksi Toyota Motor Corporation (TMC), Prius plug-in hybrid, pada 2000.
"Saat diciptakan, Prius memiliki dua mesin, pembakaran secara hibrida dan baterai listrik. Di situ kami telah memikirkan konsep mobil masa depan agar tak bergantung lagi pada bahan bakar minyak," ujar Executive Vice President TMC Didier Leroy di sela-sela pergelaran Tokyo Motor Show di Jepang, akhir Oktober lalu.
Saat ini, sambung Leroy, Toyota telah menjual 47 merek mobil bertenaga listrik di 90 negara dengan penjualan mencapai 1,5 juta unit per tahun.
Dari keseluruhan mobil listrik yang beredar di pasaran, pangsa pasar Toyota mencapai 43%.
Dalam 20 tahun, Toyota menjual sekitar 11 juta mobil bertenaga listrik kendati masih belum murni.
Pasalnya, Toyota masih menggabungkannya dengan sistem tenaga hibrida.
"Pengalaman ini membuat Toyota paling siap untuk memproduksi mobil bertenaga listrik murni," ujar Leroy.
Untuk memproduksi secara massal, sambung dia, Toyota telah membentuk perusahaan patungan dengan Mazda dan Denso.
Toyota juga sudah mengembangkan baterai yang tahan lama karena akan menjadi penentu jarak tempuh mobil listrik.
Toyota sudah mengembangkan komponen mobil listrik, termasuk motor, inverter, electronic control, dan baterai.
"Kami ialah pemimpin hak intelektual mobil listrik dan memiliki 200 insinyur yang bekerja keras untuk mengomersialisasikan teknologi ini awal 2020," papar dia.
Jika tak ada aral melintang, Toyota akan merilis mobil listrik merek bertepatan dengan perhelatan Olimpiade di Tokyo pada 2020.
Produksi secara massal akan ditujukan pada negara-negara yang sudah siap secara infrastruktur, seperti Amerika, khususnya Negara Bagian California, dan Tiongkok.
Di kesempatan terpisah, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyatakan fase mobil listrik sejatinya sudah bisa langsung dimasuki kalangan industri otomotif Indonesia, tanpa perlu melalui fase mobil hibrida.
Namun, sambung dia, tantangannya ialah penciptaan pasar yang harus lebih dulu dibentuk.
"Kalangan industri bersama pemerintah harus mengedukasi masyarakat agar mau menggunakan mobil listrik," ujarnya.
Dia menambahkan, volume penjualan tinggi akan membuat harga mobil listrik mencapai skala keekonomian.
Dengan demikian, harganya bisa kompetitif.
Harga terjangkau
Di sisi lain, Daihatsu Motor Company (DMC) Ltd menyatakan sedang bersiap untuk mengembangkan mobil listrik.
Namun, untuk pasar Indonesia, DMC masih fokus pada kendaraan bermesin bensin.
Pada Tokyo Motor Show 2017, DMC memperkenalkan satu mobil konsep bertenaga listrik, yakni DN (Daihatsu New) Pro Cargo.
Kendaraan kompak (kei car) tersebut merupakan kendaraan multifungsi, bisa digunakan untuk niaga maupun keluarga.
President DMC Koichiro Okudaira mengaku alasannya untuk memproduksi mobil listrik butuh infrastruktur yang memadai, seperti butuh stasiun pengisian bahan bakar listrik di banyak tempat.
"Permintaannya seperti infrastruktur karena mobil listrik harus ada stasiun mobil listrik juga. Jadi, untuk pemerintah Indonesia harus ada infrastrukturnya dulu," ujar Okudaira pada acara press day Tokyo Motor Show di Tokyo, Rabu (25/10).
Menurut dia, DMC akan fokus mengembangkan mobil listrik pada 2020.
"Jadi, sebelum mobil listrik kita akan fokus hibrida dahulu, baru setelah itu mungkin fokus ke mobil listrik," katanya.
Terkait dengan produksi mobil listrik di Indonesia, ia mengaku sudah bertemu dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
"Beliau (Airlangga) juga berpikir pasar Indonesia harus ada mobil hibrida atau listrik juga. Tentu saja kami juga berpikir seperti itu."
Namun, menurutnya, untuk memasarkan mobil listrik harganya saat ini lebih tinggi.
Karena itu, DMC akan berupaya untuk memproduksi mobil listrik yang harganya lebih terjangkau.
Ia mengutarakan DMC akan bekerja sama dengan Toyota yang memiliki teknologi mobil listrik dan hibrida. "Jadi, kami akan melakukan studi dengan Toyota," tukasnya.
(Ria/S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved