Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Yuk Mengenal Klakson Kendaraan

05/10/2017 06:40
Yuk Mengenal Klakson Kendaraan
(DOK. BOSCH.COM)

SEPERTI perlakuan pada perangkat audio, pemilik kendaraan terkadang kurang puas dengan suara klakson standar yang umumnya bernada ‘cempreng’. Klakson aftermarket menjadi pilihan untuk memperbaiki kualitas agar terdengar lebih ‘merdu’ dan ‘berwibawa’.

Contohnya Dimas, pemilik Daihatsu Xenia yang tengah memasang klakson model keong di sentra otomotif Duta Mas Fatmawati, Jakarta, belum lama ini. “Klakson mobil saya masih bagus, cuma suaranya ‘cempreng’ sehingga enggak digubris,” jelas Dimas.

Mungkin Anda juga merasakan hal serupa dengan Dimas. Nah, sebelum menentukan pilihan, sebaiknya memahami seluk beluk salah satu komponen keselamatan berkendara itu.

Pada dasarnya, klakson merupakan alat komunikasi antara pengemudi kendaraan yang satu dan pengendara lainnya. Misalnya, saat hendak mendahului, memberi tahu keberadaan kendaraan di tengah keramaian.

Di Indonesia, penggunaan klakson diatur dalam Pasal 71 PP No 43/1993. Beleid itu menyebut klakson juga tidak boleh digunakan jika suara yang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor. Sayangnya tidak diperinci soal kelaikan itu. Pasal 74 PP itu hanya menyebutkan klakson harus dapat mengeluarkan bunyi yang dapat didengar hingga jarak 60 meter.

Terkait dengan hal itu, para produsen klakson memproduksi satu set klakson yang terdiri atas dua klakson dengan frekuensi nada berbeda. Marketing Manager of Bosch Automotive Aftermarket Indonesia Griselda Iwandi mengatakan variasi nada untuk saling menyempurnakan fungsi satu sama lain.

Umumnya klakson punya cakupan nada rendah di kisaran frekuensi 340-400 Hz, sedangkan nada tinggi di kisaran frekuensi 420-550 Hz. “Klakson bernada tinggi menghasilkan suara tajam yang memungkinkan sinyal bergerak maju dan menjangkau lebih jauh. Klakson bernada rendah terdengar lebih baik pada jarak dekat.

Bila kedua frekuensi digunakan bersamaan, akan memaksimalkan cakupan wilayah sinyal suara sehingga memastikan keamanan berkendara yang lebih baik,” papar Griselda.

Bahkan ada klakson yang menghasilkan tiga nada. Frekuensinya di kisaran 630 Hz (low), 795 Hz (medium), serta 840 Hz (high). Klakson jenis itu umumnya diaplikasi pada bus, truk, dan kereta api agar mudah dikenali sebagai tanda kehadiran mereka oleh para pengemudi lain.

Ada beberapa jenis klakson yang populer di Tanah Air. Yang paling simpel ialah model disc. Model itu kerap dipakai para produsen kendaraan Jepang karena harga yang relatif murah dan bentuknya ramping. Suara itu umumnya nyaring dan tajam, tapi beberapa produsen Eropa merilis klakson dengan nada lebih ngebas.

Berikutnya ialah klakson model keong yang umum digunakan produsen mobil Eropa serta mobil mewah asal Jepang. Lebih merdu karena memiliki paduan dua nada.

Ada juga klakson trompet dan umumnya digunakan kendaraan berat seperti bus atau truk. Klakson itu biasanya menggunakan tekanan udara sebagai penggerak membran suara.(Cdx/Dari berbagai sumber/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya