Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUHU perpolitikan nasional semakin memanas menjelang pilkada serentak pada Februari 2017. Tiap-tiap cagub-cawagub akan beradu strategi dan visi misi untuk mendapatkan suara dari masyarakat. Berbagai macam isu yang dapat memecah belah masyarakat pun tidak dapat dihindari. Salah satunya ialah isu yang mengatasnamakan SARA.
Bagi mereka, mungkin pilkada dengan segala proses dan hasilnya ialah segalanya. Namun, persatuan dan kesatuan negeri merupakan hal yang jauh lebih penting ketimbang kemenangan di dalam setiap proses pemilihan umum, apalagi cuma pemilihan kepala daerah. Pilkada bukan ajang persilangan pendapat, apalagi sampai mengesampingkan prinsip-prinsip toleransi dalam demokrasi.
Perbedaan pendapat dalam pemilihan umum merupakan hal yang biasa, tetapi yang perlu kita ingat, esensi utama dalam demokrasi ialah tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan.
Tujuan dari demokrasi tidak lain ialah untuk menggelorakan persatuan bangsa, bukan untuk membuat masyarakat menjadi tidak mengenal perbedaan dan keberagaman. Sebagai masyarakat, kita sepakat bahwa demokrasi dipergunakan untuk merengkuh persatuan dan kesejahteraan rakyat.
Kita tentu menginginkan sebuah demokrasi yang aman dan damai. Demokrasi yang mempersatu bangsa, bukan memecah belah bangsa. Demokrasi yang menjaga nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia.
Dicky Kurniawan Mahasiswa IISIP Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved