Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TINJU - KISAH ELLYAS PICAL AKAN NAIK LAYAR LEBAR Oleh Ricky Prayoga
KISAH hidup mantan petinju Indonesia Ellyas Pical yang sempat mencapai kejayaannya dengan meraih gelar juara dunia Federasi Tinju Internasional (IBF), akan difilmkan.
Olga Lydia yang bertindak sebagai direktur pembuatan film, mengharapkan dengan membuat film kisah perjalanan olahragawan, bisa menjadikan tinju sebagai ikon Indonesia kembali. "Juga berharap memberikan para pemuda Indonesia sosok idola berpengaruh. Dan Ellyas adalah salah satu idola tersebut dengan segudang prestasinya," kata Olga di sela-sela kunjungan bersama rombongan Kementerian Pemuda dan
Olahraga ke kediaman Ellyas Pical di Tangerang Selatan, Jumat (10/3).
Film yang rencananya diangkat ke layar lebar dengan disutradarai oleh Robby Ertanto tersebut, lanjut Olga, akan mengisahkan kisah hidup inspiratif petinju yang berasal dari wilayah Saparua, Maluku itu dari masa muda, berkarir, kesuksesan, hingga masa tuanya.
"Saya yakin film ini bisa menginspirasi generasi muda lewat perjuangan yang besar dan luar biasa dari om Elly bagaimana masa mudanya, sepanjang dia berkarir untuk tinju dan perjuangannya yang luar biasa hingga sekarang," ujar Olga.
Ellyas Pical megomentari rencana pembuatan film dirinya tersebut dengan perasaan senang dan berkeinginan untuk turut serta dalam proses pembuatannya, namun petinju yang akan berusia 60 tahun pada 24 Maret tersebut, mengaku saat ini masih fokus mengembalikan kondisi kesehatannya
yang sempat memburuk beberapa waktu lalu.
"Saya senang dan ingin main film juga, tapi keadaan begini masih harus diawasi kesehatannya terutama lambung, semoga saya bisa sehat dan bisa ikut serta di dalamnya sehingga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dan saya juga berdoa semoga dengan itu bisa segera ada pengganti saya di Indonesia untuk menjadi juara dunia," ujar petinju kidal ini.
Ellyas Pical sempat mengalami serangan jantung dan harus menjalani operasi pemasangan ring jantung di RS Harapan Kita, Jakarta, dan kini dia telah kembali ke kediamannya. Namun Ellyas masih harus mengembalikan kondisi kesehatannya karena masih bermasalah dengan asam lambungnya.
"Jika tidak diberi asupan makanan setiap dua jam, rasanya sakit hingga ke kepala," ucap Elly yang menceritakan sedikit kondisinya saat ini.
Semasa berkarir, Ellyas Pical berhasil merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika Cesar Polanco di Jakarta.
Pical kemudian mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan KO pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986. Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand Khaosai Galaxy pada 1987.
Pical kembali bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang dari Korea Selatan. Gelarnya sempat bertahan sampai dua tahun, sebelum Pical terbang ke Amerika Serikat pada 4 Oktober 1989 untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia, namun harus menyerahkan gelarnya karena kalah angka.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved