Situs Budaya Hambat Renovasi

RENOVASI Gelora Bung Karno (GBK) untuk keperluan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang kembali tertunda. Pasalnya, kendati sudah menentukan pemenang empat paket renovasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih harus menunggu perizinan dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) Pemrov DKI Jakarta.

Izin dari TSP dibutuhkan, lantaran di dalam kompleks GBK terdapat enam situs warisan budaya (heritage) Indonesia yang tidak bisa sembarang direnovasi.

“Ada situs warisan budaya. Renovasi tidak boleh dilakukan sembarangan. Saat ini proses dari TSP masih kita tunggu,” ujar Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PU-Pera, Adjar Prayudi, di Jakarta, kemarin.

Menurut Adjar, untuk mendapat lampu hijau dari TSP, harus melalui persidangan terlebih dahulu. Namun, dia menambahkan, Gubernur DKI Jakarta sudah menjamin proses persidangan akan berlangsung cepat. Dengan demikian, proses renovasi arena pun bisa segera dikerjakan seluruhnya.

Kepada pers, dia menyebutkan, beberapa yang tergolong heritage di kompleks GBK ialah tribune stadion renang dan tribune stadion tenis. Kedua situs itu, tandasnya, tidak boleh diubah modelnya.

Saat ini, menurut Adjar, proses renovasi untuk empat paket yang sudah ditentukan pemenangnya terus dilakukan. Salah satu contohnya ialah pencopotan sekitar 80 ribu kursi Stadion Utama GBK untuk digantikan dengan kursi baru yang lebih modern. Sementara tiga paket pekerjaan renovasi lainnya, menurut Adjar, kini sedang dalam proses lelang.

Di sisi lain, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Stra-tegis Kementerian PU-Pera, Erizal mengatakan, pembangunan 10 menara wisma atlet di kawasan Kemayoran, kini menunjukkan kemajuan yang membanggakan. Pembangunan di Blok D10 menunjukkan kemajuan 1,1% lebih cepat dibandingkan target. Sementara itu, pada Blok C2 lebih cepat 0,9%.

“Wisma atlet yang akan akan menampung 22.278 orang itu bisa selesai sesuai target pada Agustus 2017,” kata Erizal. (Gnr/R-3)