Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PERJALANAN panjang selama 135 tahun mewarnai persaingan dua tim asal Kota Manchester, Manchester United dan Manchester City. Namun, pertarungan edisi ke-171, malam nanti, di Old Trafford akan menggoreskan cerita berbeda. Tidak pernah sebelumnya derby Manchester menciptakan intrik luar biasa yang menarik perhatian seluruh pencinta sepak bola di dunia seperti saat ini. Perebutan titel penguasa Manchester ini bahkan menggeser pamor el Clasico antara dua raksasa La Liga, Barcelona dan Real Madrid. Tak tanggung-tanggung, kick-off malam nanti akan bertajuk 'duel termahal sejagat'. Sebelumnya, predikat itu disematkan pada partai el Clasico, November 2015, yang menjadi laga paling mahal dengan total nilai skuat mencapai 562 juta pound sterling (Rp9,8 triliun). Sementara itu, pertemuan United dan City, malam nanti, akan bernilai tak kurang dari 670 juta pound sterling (Rp11,6 triliun). Nominal itu dihitung dari nilai kedua pelatih, Jose Mourinho dan Pep Guardiola, ditambah banderol penggawa tiap-tiap tim. Ketimbang the Citizens, nilai MU lebih mahal, yakni dengan 11 pemain bernilai 350,55 juta pound sterling.
Jumlah itu termasuk pemain termahal dunia, Paul Pogba (93,25 juta pound sterling), Anthony Martial (57,6 juta pound sterling), dan Luke Shaw (28 juta pound sterling). Di kubu City, total banderol pemain musim ini mencapai 321,85 juta pound sterling. Dimulai dari yang termahal Kevin de Bruyne (54,5 juta pound sterling), John Stones (50 juta pound sterling), Raheem Sterling (49 juta pound sterling), dan Leroy Sane (37 juta pound sterling). Selain itu, faktor sejarah juga menjadi bumbu penyedap duel sengit tersebut. Manchester United lebih superior daripada saudara muda mereka dalam rekor pertemuan. Namun, patut diingat, dalam tiga musim terakhir, the Red Devils selalu berada di posisi lebih rendah daripada sang 'tetangga yang berisik' di papan akhir klasemen Liga Primer. Tak ayal, City pun berhasrat mengejar kemenangan ke-50 sekaligus memperbaiki rekor pertemuan mereka atas United yang unggul dengan 71 kemenangan.
Evolusi City
Sejak ditangani Josep 'Pep' Guardiola musim ini, City memang mulai menunjukkan perubahan dari sisi permainan. Taktik khas 4-3-3 yang digunakan pelatih berusia 45 tahun itu di klub lamanya, Barcelona, pun dihadirkan ke penghuni Etihad Stadium tersebut. Meskipun belum sempurna, skema Guardiola yang mengandalkan umpan-umpan pendek dan keistimewaan dalam pengambilan posisi mulai memiliki dampak. The Citizens pun selalu menang dalam tiga laga perdana Liga Primer dan kini berhak memuncaki klasemen sementara karena menjadi tim paling produktif dengan agregat 6 gol. Skema 4-3-3 mewajibkan Pep mencari sosok pembagi bola ulung dan pilihannya jatuh pada David Silva. Eks pemain Valencia itu menjadi sosok utama di lini tengah, mirip seperti kala pelatih berkepala plontos itu memercayakan posisi yang sama kepada Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di Barcelona. Di sisi lain, Pep juga memaksimalkan penuh peran dua bek sayapnya di kanan dan kiri untuk membantu serangan. Taktik itu diterapkan untuk mendukung eksplorasi area pinggir lapangan yang juga diisi dua penyerang sayap, yakni Raheem Sterling dan Nolito. Taktik itu berhasil menambah kolektivitas gol City yang mencapai 15 dalam lima laga kompetitif musim ini.
Gelandang City, Fernandinho, pun mengakui kehadiran Pep membawa banyak perubahan di tim daripada pelatih sebelumnya. Sisi mentalitas yang paling signifikan dirasakan berbeda oleh pesepak bola asal Brasil itu. "Ketika Anda datang ke City, satu hal yang coba ia ubah ialah mentalitas tim, yakni dengan menyuntikkan mental juara di kepala kami. Untuk mengubah itu, kami melakukan banyak hal. Setiap sesi latihan, setiap pertandingan, kami mencoba semakin baik dan saya melihat beberapa hal positif di sini," jelasnya. Problem 'Manchester Biru' saat ini ialah absennya penyerang andalan, Sergio Aguero. Striker timnas Argentina itu mendapatkan hukuman tiga kali larangan bermain setelah terlibat insiden dengan bek West Ham United, Winston Reid.
Belajar dari kesalahan
Dari kubu tuan rumah, ada yang berbeda dari Jose Mourinho selama menukangi Manchester United sejak awal musim. Mou belajar banyak dari kesalahannya saat memimpin Chelsea musim lalu. Di bawah asuhannya, mentalitas the Blues hancur karena sikap arogannya. Kini, pria asal Portugal itu tampak lebih kalem di pinggir lapangan. Sikap emosionalnya pun tidak begitu kentara. Mungkin itu menjadi salah satu faktor laju Wayne Rooney dkk sangat mulus di awal musim. Layaknya Pep, kehadiran eks pelatih Internazionale Milan dan Real Madrid itu membawa banyak perubahan di kubu Theatre of Dreams. Permainan membosankan yang dahulu diterapkan Louis van Gaal pun mulai berubah di tangan Mou. Dengan skema andalan 4-2-3-1, United dipaksa untuk keluar berani menyerang dan lebih efektif dalam penguasaan bola serta sentuhan akhir. 'Setan Merah' pun semakin mengerikan karena di lini depan terdapat pencetak gol ulung, Zlatan Ibrahimovic. Ibracadabra--sapaan Ibrahimovic--disokong Rooney yang berdiri di belakangnya. Juan Mata dan pemain termahal dunia, Paul Pogba, pun siap membantu menjaga keseimbangan permainan.
Di lini belakang, kehadiran Eric Bailly mampu menjadi jawaban rapuhnya lini belakang Manchester United selama ini. Bahkan, sepanjang Agustus, mantan pemain Villarreal itu tiga kali menjadi man of the match bagi United. "Eric datang dan langsung mengejutkan kami. Pertama kali di Inggris pastinya akan sulit bagi siapa pun, tapi tidak untuknya. Kehadirannya sungguh nyata. Bersama Pogba dan Ibrahimovic, mereka menghadirkan kewibawaan bagi kami di musim ini," kata kiper David de Gea yang musim ini tidak terlalu dipaksa bekerja keras untuk mengamankan gawangnya sepert i musim lalu. Mou pun dikabarkan mempertimbangkan kembali menggunakan jasa Marcus Rashford untuk mengisi pos penyerang sayap demi menggantikan Anthony Martial. Pemain berusia 19 tahun itu baru saja mengemas trigol untuk timnas Inggris U-21 kala mengalahkan Norwegia U-21 dengan skor telak 6-1. Penampilan positif itu menegaskan taringnya di lini depan meski ia berusia belia. Rashford juga menjadi aktor penting raihan tiga poin United atas Hull, pekan lalu, lewat gol semata wayangnya. (Berbagai sumber/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved