Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
NASIB lima atlet untuk dapat ikut serta pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat (Jabar) masih belum jelas. Keabsahan lima atlet untuk bisa berlaga di multiajang nasional terbesar itu masih menunggu keputusan tim keabsahan Panitia Besar PON Jabar paling lama hingga 10 September mendatang. Saat ditemui, Koordinator Bidang Hukum dan Organisasi Bidang Pertandingan PB PON Jabar 2016 Lili Rohina menolak menyebutkan kelima atlet yang masih diproses dalam tim keabsahan tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang didapat Media Indonesia, salah seorang atlet yang masih diproses tim keabsahan ialah karateka Imam Tauhid Ragananda yang didaftarkan Jabar, tapi disengketakan oleh Jawa Tengah.
Lili memaparkan, sebelumnya banyak atlet terganjal masalah masalah administrasi yang belum lengkap, misalnya KTP di daerah yang didaftarkan. Hal itu terkait dengan mutasi atlet yang lazim pindah antardaerah menjelang PON, untuk membela daerah yang memberi kompensasi lebih besar. Pada awalnya, terdapat 13 atlet dari enam cabang olahraga, yaitu karate, panjat tebing, renang, berkuda, balap sepeda, dan biliar, yang harus melewati tim keabsahan terlebih dahulu untuk bisa berlaga di PON. Namun, seusai menjalani seleksi, tersisa lima atlet lagi yang masih menunggu proses tuntas.
Tim keabsahan merupakan tim bentukan PB PON dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang menilai kelayakan atlet berlaga mewakili daerah masing-masing berdasarkan peraturan mutasi atlet yang tertuang dalam Surat Keputusan KONI Pusat Nomor 56 Tahun 2010. Tim keabsahan bekerja jika seorang atlet didaftarkan dua provinsi berbeda atau terkendala masalah administrasi. Lebih jauh, Lili menambahkan, saat ini terdaftar 9.229 atlet dari 34 Provinsi yang akan berlaga di 44 cabang olahraga dalam PON XIX/2016 Jabar.
Tuntas
Sementara itu, Sekretaris Umum PB PON Ahmad Hadadi mengatakan sejauh ini seluruh venue yang akan digunakan untuk penyelenggaraan PON XIX/2016 Jabar sudah tuntas dan siap digunakan. Sejumlah venue, lanjut dia, hanya perlu perbaikan kecil yang tidak signifikan, seperti arena polo air di kawasan Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, yang masih memerlukan tribune penonton.
Stadion GBLA yang berada di Kota Bandung, lanjut Hadadi akan digunakan hanya untuk upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 Jabar. Pembukaan PON akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada 17 September, sementara penutupan akan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 29 September mendatang. Untuk seluruh proses upacara pembukaan dan penutupan, Hadadi menuturkan, pihaknya mengeluarkan dana sebesar Rp90 miliar yang dipersiapkan sejak tahun lalu. Sementara itu, untuk keseluruhan biaya penyelenggaran PON, Hadadi mengatakan Jabar menyiapkan APBD hingga Rp3,2 triliun sejak 2013 dan dibantu pemerintah sebesar Rp95 miliar. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved