Petenis Gaek Christopher Rungkat Comeback dan Raih Emas PON XX Papua

PEKAN Olahraga Nasional (PON) XX Papua menjadi ajang kembalinya petenis Christopher Rungkat ke pesta olahraga multicabang nasional itu setelah absen sejak 2008. Raihan emas yang didapatkan dari nomor beregu menjadi penanda comeback ikon petenis Tanah Air itu.

Cabang olahraga tenis lapangan memberlakukan pembatasan usia U-21 tahun, yang merupakan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (PP Pelti) di ajang PON 2012 Riau dan PON 2016 Jawa Barat. Pada PON Papua, aturan batasan usia tidak diberlakukan.

Petenis berusia 31 tahun itu tidak kesulitan untuk menumbangkan juniornya, Jeremy Nahor dari Bengkulu di pertandingan final pertama beregu putra. Ia unggul 6-0 dan 6-1 disusul kemenangan M Rifqi Fitriadi atas Aditya Hari Sasongko dengan skor 6-2 dan 6-1. "Tidak usah ada pembatasan usia, sehingga semua petenis terbaik Indonesia bisa tampil. Termasuk pemain senior. Ada 40% petenis senior, ini bagus untuk pemain junior juga jadi ada persaingan," ujar Christo.

Sementara, bagi Jeremy, meski hanya membawa pulang medali perak dari nomor beregu putra ia tetap bersyukur apalagi bisa bermain bersama seniornya. Menurut dia, keberhasilan Bengkulu melaju ke final di luar target yang dicanangkannya, baik secara pribadi maupun tim. "Kami berysukur bisa melaju ke final. Ini pengalaman yang luar biasa dan senang bisa mempersembahkan medali untuk Bengkulu,” kata Jeremy. (OL-8)