Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DUA pedayung Indonesia, La Memo dan Dewi Yuliawati, sukses merebut tiket Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016.
Kepastian keduanya menggenggam tiket multiajang terbesar di dunia itu didapat setelah keberhasilan mereka menembus final di ajang kualifikasi Asia dan Oseania cabang olahraga dayung di Chungju, Korea Selatan (Korsel).
Pada semifinal yang berlangsung Minggu (24/4), Memo yang kini memperkuat Provinsi DKI Jakarta sukses menjadi pedayung ketiga tercepat nomor single sculs (M1X) 2.000 meter dengan menorehkan waktu 7 menit 24,43 detik.
Memo terpaut 5,69 detik dari pedayung tuan rumah yang jadi tercepat disusul pendayung Thailand di tempat kedua.
Di semifinal putri, Dewi juga menjadi pedayung tercepat ketiga dengan raihan waktu 8 menit 3,84 detik.
Dia terpaut lebih dari 6 detik dari pedayung tuan rumah yang menempati predikat tercepat.
Dengan hanya 6 pedayung di partai final, keduanya dipastikan akan berlaga di Rio, 5-21 Agustus mendatang.
"Keduanya telah mencetak sejarah bagi dayung Indonesia. Memo menjadi pedayung putra pertama dari Indonesia yang akan tampil di Olimpiade, sedangkan Dewi menjadi pedayung putri kedua yang tampil di Olimpiade setelah Perte Caroba dari Papua yang tampil di Olimpiade Athena, Yunani, 2004," kata manajer tim dayung Indonesia, Edy Suyono, dari Korsel.
Keberhasilan keduanya, lanjut Edi, merupakan sebuah proses yang panjang.
Keduanya merupakan atlet yang terjaring pencari bakat Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) yang dipimpin langsung pelatih asal Belanda, Boudewijn Van Opstal. Keduanya sudah berada di pemusatan latihan nasional PB PODSI selama dua tahun.
Selain dari kedua pedayung itu, Indonesia berpeluang menambah kuota Olimpiade malalui nomor perahu ringan (LM2X) melalui pasangan Tanzil dan Ihram.
Namun, keduanya harus bisa menembus posisi 3 besar jika ingin lolos.
Belum selesai
Meski sudah menggenggam tiket Olimpiade, perjuangan Memo dan Dewi belum selesai di Chungju.
Keduanya masih harus berjuang di partai final untuk bisa merebut medali.
Memo akan bersaing dengan pedayung asal Irak, Thailand, Kazakhstan, Korsel, dan India di partai final.
"Saya akan berusaha tampil lepas dan sekuat tenaga mempersembahkan medali bagi Merah-Putih," kata Memo
Memo mengungkapkan, di babak semifinal, ia sedikit terhambat untuk memaksimalkan kecepatan perahunya akibat pengaruh angin dari arah depan.
Namun, ia bersyukur akhirnya bisa merebut tiket Olimpiade Rio 2016. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved