Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Bila Pemerinah Perlu, KPK Bersedia Supervisi Hambalang

Erandhi Hutomo Saputra
23/3/2016 01:10
Bila Pemerinah Perlu, KPK Bersedia Supervisi Hambalang
(ANTARA)

RENCANA pemerintah untuk melanjutkan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang mendapat tanggapan positif dari KPK. Komisi antiraswyah itu bahkan mengaku siap memberikan supervisi pembangunan gedung yang telah menjerat sejumlah petinggi Partai Demokrat tersebut.

Supervisi itu guna mencegah adanya pelanggaran hukum kembali. KPK juga tidak menutup diri dan mempersilakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk berkoordinasi dengan mereka terkait aspek hukum proyek Hambalang.

“Kita akan melakukan supervisi kalau perlu, dan Menpora nanti bisa minta bantuan kepada kami bila perlu,” ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (22/3).

Ia menjelaskan kasus Hambalang yang sejak awal penentuan tapak lokasi sudah sarat dengan korupsi diharapkan jangan sampai membuat pemerintah gamang.

Pasalnya, saat ini KPK tidak dalam status melakukan penyitaan terhadap aset negara tersebut. “Jadi tidak masalah kalau mau diteruskan.”

Lebih lanjut, kata Saut, proyek tersebut bermasalah karena pemerintahan yang sebelumnya tidak mempunyai ketegasan untuk menghindari korupsi dalam kasus Hambalang. “Di masa lalu karena rasa antikorupsi yang rendah,” ucapnya.

Kini, dengan kemampuan negara yang mempunyai dana, keahlian, dan teknologi yang memadai, sayang sekali jika proyek Hambalang dibiarkan terbengkalai. “Oleh sebab itu, sebelum dilanjutkan kembali dihitung total dan pencairan moral antikorupsi,” tutup mantan Staf ahli BIN tersebut.


Trek sintesis

Pada bagian lain, atlet nomor lompat jauh Maria Natalia Londa meminta Menpora Imam Nahrawi untuk segera membangun trek sintetis sebagai sarana latihan dia dan para juniornya di Bali.

Saat ditemui Imam di Bali, kemarin, atlet yang akan mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Rio de Jenairo 2016 itu mengaku senang dan mendapat motivasi untuk berjuang lebih keras di Olimpiade.

“Wah senang sekali, Pak Menteri dan Pak Okto (Chief de Mission Olimpiade, Raja Sapta Oktohari) bisa men-support saya. Ini menjadi tambahan motivasi untuk berusaha lebih keras lagi agar bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Kalau Pak Okto lumayan sering berkunjung dan beliau memfasilitasi saya latihan beban di gym hotel miliknya di Bali,” ujar Maria.

Maria pun mengungkapkan, dirinya sempat meminta Imam untuk segera dibuatkan trek sintetis karena selama ini trek yang ia gunakan terbuat dari tanah dan pasir. Peraih emas di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, itu pun mengatakan tinggal menentukan lokasi untuk membangun trek tersebut.

Di lain pihak, Imam mengaku sengaja mengunjungi Maria setelah menyaksikan langsung debut Rio Haryanto di ajang Formula 1 Australia. Ia mengaku ingin memantau langsung persiapan Maria.
“Dia (Maria) bercerita belakangan ini dia didatangi tim sport science dari Satlak Prima dan dia sedang menjalankan arahan Prima untuk berlatih dengan jadwal yang terukur dan asupan yang memadai. Dia merasa lebih baik dan lebih siap lagi untuk segera ke Brasil,” ujar Imam. (Rul/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya