Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan tidak akan mengeluarkan SK (surat keputusan) pencabutan terhadap sanksi administrasi atas kegiatan PSSI sebelum dilakukan pembenahan.
Dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI, kemarin, Kemenpora telah secara gamblang mengungkapkan prasyarat yang diperlukan untuk membebaskan PSSI. Tercatat terdapat sembilan poin yang diinginkan pemerintah. Salah satu yang cukup krusial ialah penyelenggaraan kongres luar biasa (KLB) berdasarkan statuta FIFA yang paling lambat dilaksanakan akhir April 2016.
Akan tetapi, poin tersebut dinilai sulit terealisasi jika Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti tetap bercokol di posisinya. “Ini bukan lagi masalah olahraga. Cuma satu selesainya, Pak La Nyalla kita minta mundur saja. Walaupun beliau berkorban banyak, saya minta Pak Nyalla dengan jiwa besar mundur untuk kepentingan yang lebih besar.
Kemudian setelah itu, lakukan KLB sesuai dengan FIFA,” tutur anggota Komisi X dari Fraksi Gerindra Nuroji, Rabu (02/03). Menpora Imam Nahrawi menyebut syarat yang disampaikannya di depan para anggota dewan sudah cukup realistis.
“Jangan pokoknya kami dicabut tanpa syarat. Enak saja. Nanti kalau ada apa-apa kami disalahkan lagi,” ungkap Menpora. Sebelumnya, pemerintah menegaskan akan berkomunikasi dengan asosiasi sepak bola dunia (FIFA) sebelum mengambil langkah terhadap PSSI, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Saat menanggapi hal itu, Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti memilih tidak merespons terlalu serius. Ia pun mendeskripsikan komentar pada pernyataan Nuroji dengan gurauan. “Ha..ha.. ha.. Itu saja tanggapan saya,” ujar pengusaha asal Surabaya itu saat dihubungi lewat pesan singkat.
Dalam Raker tersebut, Komisi X DPR RI meminta Menpora untuk menyelesaikan masalah pembekuan PSSI pada April mendatang untuk mengindari ancaman sanksi yang lebih besar saat rapat anggota eksekutif tahunan FIFA pada awal Mei di Meksiko.
Selain itu, pemerintah diminta merevisi poin kedelapan yang isinya meminta Komite Ad Hoc untuk menjamin tercapainya prestasi tim nasional sebagai juara satu dalam beberapa ajang di masa depan.
Ajang yang dimaksud ialah Piala AFF tahun 2016, SEA Games 2017, lolos Pra-Kualifi kasi Piala Dunia 2018, dan Asian Games XVIII 2018.
Dukung reformasi
Legenda sepak bola nasional Bambang Pamungkas pelit komentar saat ditanya mengenai kondisi sepak bola nasional. Namun, dari sedikit komentarnya, terselip maksud mendukung reformasi tata kelola di tubuh PSSI.
“Kalau sepak bola ini sedang sakit dan ini obatnya, sepahit apa pun harus kita minum,” ujar Bambang. Mantan pemain Persik Kediri Yongki Aribowo berharap agar penyelesaian konfl ik sepak bola nasional dapat menemui titik temu. Pasalnya, banyaknya turnamen yang digelar saat ini belum menjadi jawaban pasti bagi kelangsungan nasib para pemain.
Sementara itu, dalam pertemuan pecinta sepak bola Jawa Timur yang digagas oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Anton Setiadji dan Gubernur Jatim Soekarwo di Polda Jatim, Rabu (02/03), mereka berharap pembekuan PSSI segera dicabut.
Dalam pertemuan itu, seluruh elemen suporter di Jatim, seperti Bonekmania, Aremania, Persikmania, Deltamania, dan beberapa suporter lainnya yang hadir berjanji segera mengirim surat ke Presiden terkait dengan acara tersebut serta tentang keinginan semua insan sepak bola di Jatim. (FL/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved