Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih menunggu pengajuan dana kebutuhan kontingen Olimpiade Rio de Janaeiro, Brasil, 2016, dari ketua kontingan (CdM) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menentukan besaran dana yang akan diberikan.
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto menegaskan pengajuan dana juga dibutuhkan untuk mengajukan penambahan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016.
Dalam rapat dengan tim CdM dan KOI pekan lalu, kebutuhan dana bagi kontingan Indonesia pada multiajang terbesar di dunia itu diperkirakan Rp51 miliar. Sementara dana yang dimiliki Kemenpora dalam APBN 2016 untuk keberangkatan atlet Indonesia ke multiajang internasional hanya Rp45 miliar.
“Itu juga dibagi tiga multiajang pada tahun ini yaitu Olimpiade, Paralimpiade, dan Asian Beach Games (ABG), Tapi, kebutuhan terbesar akan terpakai untuk Olimpiade,” kata Djoko kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (01/03).
Djoko mengatakan, meski sudah tercetus Rp51 miliar, hingga saat ini belum ada pengajuan resmi dari CdM dan KOI. Setelah diajukan, Kemenpora akan memverifikasi alokasi dana tersebut.
Selisih dana dari APBN dengan dana yang diajukan akan diperjuangkan dalam APBN-P 2016 yang mulai dibahas bulan ini. “Tidak perlu menunggu seluruh kualifikasi selesai, karena bisa dihitung berdasarkan target Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang menargetkan 33 atlet lolos ke Olimpiade,” ujar Djoko.
CdM Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan kebutuhan dana di Rio Rp51 miliar merupakan hasil penghitungan terhadap kebutuhan atlet di Rio mencakup uang saku, akomodasi, dan uang muka sewa wisma atlet. “Kami juga bersinergi dengan Satlak Prima karena ada anggaran yang masuk pos mereka. Jadi sudah melalui beberapa tahapan,” katanya.
(Gnr/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved