Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
LILIYANA Natsir tinggal selangkah lagi menutup kariernya sebagai pebulu tangkis dengan manis. Bersama Tontowi ‘Owi’ Ahmad, pebulu tangkis yang akrab disapa Butet tersebut memastikan tempat di final ganda campuran Daihatsu Indonesia Masters 2019.
Dalam semifinal di Istora Senayan, Jakarta, kemarin, Owi/Butet menyudahi ganda Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan skor 22-20, 20-11. Di final hari ini, Owi/Butet akan menantang unggulan utama asal Tiongkok Zheng Ziwei/Huang Yaqiong yang mengandaskan perlawanan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan skor 11-21, 21-14, 21-11.
Menurut Butet, yang akan gantung raket seusai Dahaitsu Indonesia Masters 2019, kunci kemenangan atas ganda Malaysia ialah merebut gim pertama. Tentang final melawan Zheng/Huang, Butet menegaskan akan bermain enjoy. Meski pernah kalah, bukan alasan untuk menyerah.
“Kami sering ketemu Zheng/Huang dan sering kalah, besok akan tampil nothing to lose, besok anggap saja 0-0 lagi. Yang pasti akan tampilkan permainan terbaik,” tambah Owi.
Di sektor ganda putra, Indonesia memastikan diri merebut juara setelah meloloskan dua wakil di final. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan menghadapi senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Marcus/Kevin yang merupakan ganda nomor satu dunia, melangkah ke final setelah menyingkirkan ganda Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup dengan skor 21-19, 21-13. Sementara itu, Ahsan/Hendra merebut tiket ke final dengan menundukkan pasangan Tiongkok Han Chengkai/Zhou Haodong dengan skor 21-11, 21-17.
Tentang laga final, Kevin mengaku akan menjadi pertandingan yang sulit. Menurutnya, ia dan Marcus tidak boleh lengah menghadapi Ahsan/Hendra yang memiliki segudang pengalaman.
“Namun, kami siap menghadapi mereka. Kami akan bermain enjoy sehingga strategi yang telah kami mereka susun bisa diterapkan di lapangan,” ungkap Kevin.
Terhenti di semifinal
Di ganda putri, unggulan keempat, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, gagal melangkah ke laga puncak. Saat menghadapi unggulan kedua asal Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, Greysia/Apriyani menyerah dengan skor 20-22, 22-20, 12-21.
Di gim pertama, Greysia/Apriyani berpeluang memenangi gim tersebut setelah sempat unggul jauh 18-11. Namun, ganda putri terbaik Indonesia saat ini gagal mempertahankan keunggulan dan menyerah 20-22.
Hal yang sama menimpa Matsutomo/Takahashi yang seharusnya bisa menutup laga saat unggul 20-18. Seperti Greysia/Apriyani di gim pertama, Matsutomo/Takahashi tidak mampu menuntaskan laga dan menyerah 20-22.
Di gim ketiga, Greysia/Apriyani tidak mampu mempertahankan performa seperti di gim pertama dan kedua. Tanpa mampu memberikan perlawanan, ganda putri Indonesia itu akhirnya tersingkir setelah kalah 12-21.
“Kami kecewanya karena tidak bisa ambil kemenangan di gim pertama. Memang ada perubahan permainan yang tidak bisa kami jelaskan detailnya. Namun, kami bersyukur sudah bisa sampai di babak ini,” terang Greysia.
Kekalahan di semifinal juga dialami Jonatan Christie. Saat menghadapi tunggal putra Denmark Anders Antonsen, Jonatan menyerah dengan skor 18-21, 16-21. “Semoga di pertandingan selanjutnya saya bisa kasih hasil yang maksimal,” jelasnya. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved