Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Gerak Cepat PASI Menuju Olimpiade

Nurul Fadillah
29/12/2018 02:30
Gerak Cepat PASI Menuju Olimpiade
(ANTARA FOTO/INASGOC/Afriadi Hikmal)

RAIHAN perak dari nomor tim estafet 4 x 100 meter putra pada multiajang Asian Games Jakarta-Palembang 2018 lalu memotivasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), bermimpi untuk berprestasi lebih tinggi.

Mereka pun mencanangkan Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan bisa menembus Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Saat ini PB PASI tengah menyusun komposisi yang pas dari tim estafet. Pasalnya, salah satu atlet mereka, yakni M Fadlin, memutuskan pensiun dari dunia atletik.

Pelatih timnas estafet putra, Eni Nuraeni, mengatakan, sudah ada dua atlet yang terjaring untuk menggantikan Fadlin dan menjadi cadangan. Mereka ialah Muhammad Bisma Diwa dan Joko Kuncoro Adi yang berasal dari Jawa Timur.

Keduanya terpilih saat Kejuaraan Nasional Atletik diadakan pada Mei silam. Menurut Eni, Bisma berpeluang menggantikan Fadlin, sedangkan Joko menjadi cadangan pengganti Eko Rimbawan.

“Saat di kejurnas, Bisma menjadi pelari pertama bersama tim estafet Jawa Timur sehingga ia yang akan menggantikan Fadlin nanti sebagai pelari pertama. Kalau Joko lebih cocok di pelari ketiga sehingga bisa saja menggantikan Eko. Jadi, komposisinya saat ini adalah Bisma, Lalu, Eko, kemudian Bayu Kertanegara,” ujar Eni saat dihubungi Media Indonesia Jumat (28/12)

Eni mengungkapkan, alasan pemilihan dua atlet tersebut ialah usia muda dan catatan waktu yang mereka miliki. Bisma saat ini masih berusia 23 tahun, sedangkan Joko 21 tahun.

“Bisma dan Joko adalah sprinter di nomor 100 dan 200 meter sehingga bisa saja mereka turun di nomor individu. Tapi, komposisi ini masih belum fix karena masih akan kita coba bongkar pasang,” tambahnya.

Komposisi baru tim estafet akan mulai diujicobakan pada Kejuaraan Asia Atletik 2019 di Doha, Qatar, pada 21-24 April tahun depan. Namun, sasaran utama mereka selanjutnya ialah Kejuaraan Dunia Estafet 2019, Mei mendatang di Yokohama, Jepang, yang merupakan ajang kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

“Di sanalah kita mulai berburu peringkat ke Olympic. Kalau anak-anak bisa finis di peringkat 8 besar, maka otomatis kita lolos ke Olimpiade. Tetapi, jika tidak kita akan mencobanya lagi di Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha pada September nanti, itu peluang kedua, “ jelas Eni.

Lima turnamen
Pada bagian lain, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) merancang program pembinaan prestasi untuk satu tahun ke depan. Sebanyak lima kompetisi dan turnamen utama menjadi sasaran antara PP PBSI sambil mempersiapkan atlet menuju Olimpiade 2020.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, mengatakan, lima kejuaraan tersebut ialah All England, Indonesia Terbuka, Kejuaraan Dunia, Piala Sudirman, dan SEA Games Filipina 2019. Adapun untuk junior, fokus utama ialah Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior.

“Jadi, memang fokus utama kami di lima turnamen itu. Kalau Indonesia Terbuka kan salah satu turnamen tertinggi dan sebagai tuan rumah tentunya kita ingin terus mempertahankan juara,” ujar Susy. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya