PB Tangkas Ingin Tetap Lahirkan Atlet Berprestasi

PERKUMPULAN Bulu Tangkis (PB) Tangkas Intiland kini berusia 67 tahun. Klub bulu tangkis asli dari Ibu Kota Jakarta itu sebenarnya berulang tahun pada 21 Februari, tetapi baru merayakan hari jadi mereka Kamis (29/11).

Kendati ulang tahun PB Tangkas Intiland telah berlalu sembilan bulan, pelaksanaan seremoninya yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, tetap meriah.

Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wiranto, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman, dan atlet PB Tangkas Intiland peraih medali emas  Asian Games 2018 Jonatan Christie.

Tidak sekadar berbagi kebahagiaan, PB Tangkas menegaskan kepada para tamu undangan mengenai komitmen mereka terhadap dunia bulu tangkis Indonesia. Klub Tangkas menginginkan tetap terus berkarya melalui pemain-pemain potensial dan bertalenta tinggi untuk menjadi bagian di tim nasional.

“Acara perayaan ini jadi bentuk syukur kepada Sang Maha Pencipta sehingga kami mampu merayakan hari jadi ke-57. Sudah banyak gelombang yang mengempas kami selama menjalankan roda pembinaan,” kata Ketua Umum PB Tangkas Intiland Justian Suhandinata dalam sambutannya.

“Namun, berkat bimbingan-Nya dan dukungan semua pihak, kami dapat bertahan hingga saat ini. Regenerasi kami akan terus menghasilkan atlet berprestasi,” ucap Justian.

Di usia 67 tahun, PB Tangkas Intiland telah menyumbangkan empat medali dari Olimpiade (1992, 1996, 2000, 2008). Sepuluh medali emas dari Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia (dua gelar pada 1980, 1983, dua gelar pada 1993, 1995, 2001, 2005, 2007, 2013).

Sembilan gelar juara dari All England (1972, 1973, 1979, 1995, 1996, 2012, 2014, 2017, 2018). Sepuluh medali emas Asian Games (1974, tiga medali pada 1978, 1982, dua medali pada 1994, dua medali pada 1998, 2018).

Dalam memperingati hari ulang tahunnya, PB Tangkas Intiland juga meluncurkan buku sejarah perjalanan klub berjudul Tangkas, 67 Tahun Berkomitmen Mence­tak Jawara Bulu Tangkis yang ditulis Justian dan wartawan senior Broto Happy Wondomisnowo, (Beo/R-3)