Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEBANYAK lebih dari 5.500 pelari dari berbagai negara termasuk mancanegara mengikuti lomba lari maraton yang bertajuk Tiket.com Kudus Relay Marathon 2018 di Kudus, Jawa Tengah, Minggu (21/10).
Lomba maraton dibagi menjadi lima kategori, yakni full relay marathon dengan jarak 42,195 kilometer (km) dengan 200 peserta, half marathon dengan jarak 21 km diikuti 300 pelari, 10K dengan 1.900 pelari, 5K dengan 3.000 pelari, dan kids fun run dikuti 100 anak.
Kategori utama relay marathon ialah lomba lari estafet yang satu regu terdiri dari empat orang. Dalam maraton yang populer di ‘Negeri Sakura’, para pelari memakai tasuki (selempang).
Dalam lomba lari berantai, pelari satu memberi tasuki kepada pelari lainnya yang satu grup untuk menyelasaikan tahapan lomba.
Lari maraton model ini terinspirasi dari Ekiden. Dalam bahasa Jepang, kata eki yang berarti stasiun kereta dan den berarti menyampaikan. Pada 1917, istilah Ekiden digunakan sebagai sistem kurir pos untuk mengirim barang secara berantai.
“Riley marathon belum banyak dilakukan di Indonesia. Relay marathon adalah lomba dengan kategori jarak maraton tapi dilakukan empat orang,” kata Bertha Gani, Direktur RunID.
Dalam lomba lari maraton yang berhadiah ratusan juta rupiah ini, diikuti pula para pelari dari mancanegara di antaranya dari Kenya, Slovakia, Prancis, dan Australia.
Sementara itu, regu dari kelompok 104 Jatim Fighter berhasil menjadi pemenang kategori utama relay marathon. Tim tersebut beranggotakan Sri Wahyuni, Dedy Yusuf, Ivon Sholihin, dan Ari Masrudi.
Tim 104 Jatim Fighter menuntas rute sejauh jarak 42,195 kilometer dengan waktu 2 jam 53 menit 55 detik. Mereka juga berhak meraih hadiah Rp25 juta.
Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengatakan Relay Marathon Kudus dapat juga menjadi sarana mempromosikan pariwisata Kudus dan wilayah Jateng lainnya. (FU/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved