Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SEJAK 56 enam tahun lalu tim balap sepeda tidak lagi menyumbangkan emas bagi kontingen Indonesia. Para pembalap sepeda 'Merah Putih' terakhir mengukir prestasi terbaiknya kala Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
Saat itu tiga medali emas dapat didulang tim balap sepeda dari nomor men's open road race atas nama Hendrik Brocks, men's team road race atas nama Hendrik Brocks, Aming Priatna, dan Wahju Wahdini, serta men's team time trial yang diraih Hendrik Brocks, Wahju Wahdini, Hasjim Roesli, dan Aming Priatna.
Tak hanya medali emas, torehan satu perunggu juga disumbangkan Aming Priatna di nomor men's open road race.
Setelah itu, para atlet balap sepeda Indonesia hanya mampu meraih perak dan perunggu dalam beberapa edisi. Namun, prestasi terakhir yang ditorehkan para pembalap ialah perak yang diraih Santia Tri Kusuma di nomor women's road race di Asian Games 2010 di Guangzhou, Tiongkok.
Kini Palembang-Jakarta, Indonesia menjadi tuan rumah pelaksaan Asian Games 2018. Sejarah 1962 kembali terulang. Namun, apakah prestasi terbaik akan kembali ditorehkan? Tampaknya dengan persaingan cabang balap sepeda yang kian kompetitif sulit sekal.
Seiring dengan pelaksaan multiajang Asia ke-18 digelar di Tanah Air, pemerintah Indonesia menargetkan satu medali emas.
Namun, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari justru menjanjikan prestasi lebih dari satu medali emas di Asian Games XVIII. Dia mengatakan pihaknya menargetkan empat emas.
"Asian Games 2018 mempertandingkan empat disiplin dengan total 26 nomor, ada disiplin BMX, road race, track, kemudian mountain bike (MTB). Kalau kita target empat emas dari empat disiplin, karena kita maunya semua disiplin harus sumbang emas, saya enggak bisa menyebutkan dari nomor mana saja karena menurut saya setiap nomor punya peluang, kalau nanti saya sebutkan yang lain malah tidak tampil maksimal," tandas Okto kepada Media Indonesia.
Namun, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menilai pembalap sepeda Indonesia yang berlaga di kandang sendiri berpeluangmerebut emas untuk nomor downhill yang merupakan bagian dari disiplin MTB.
Salah satu atlet andalan ialah Popo Ario Sejati yang turun di nomor downhill putra. Pembalap berusia 32 tahun itu merebut gelar pada kejuaraan downhill Asia 2009 di Tiongkok 2009 dan kejuaraan downhill di Malaysia pada 2013.
Pembalap Jepang absen
Manajer timnas Indonesia, Budi Saputra, mengungkapkan kabar gembira untuk kubu Indonesia. Bahkan, peluang pembalap Indonesia menjadi lebih besar dengan absennya Jepang dari balap sepeda Asian Games 2018.
"Ada kabar gembira bagi kami bahwa Jepang enggak turun sehingga peluang kita cukup terbuka. Selain Jepang, di nomor putra, lawan terberat itu dari Taiwan yang jadi juara Asia saat Kejuaraan Asia yang digelar di Cebu, Filipina, pada Mei lalu," kata Budi. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved