Sirkuit Paul Ricard Jadi Tantangan bagi Hamilton

SETELAH sembilan tahun vakum, Prancis akhirnya kembali menjadi tuan rumah Formula 1 (F1). Kali ini, balapan jet darat itu digelar di Sirkuit Paul Ricard.

Pada 2008, ajang balap mobil jet tersebut diselenggarakan di Sirkuit Magny-Cours. Terakhir kali Sirkuit Paul Ricard menjadi lokasi gelaran ajang F1 pada 27 tahun silam.

Sebagian pembalap yang belum pernah menjajal sirkuit tersebut mengakui bahwa trek Sirkuit Paul Ricard memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Bahkan dua pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, telah melontarkan keluhan mereka sebelum balapan yang berlangsung pada Minggu (25/6) malam.

"Menurut kami, akan cukup sulit untuk menyalip pembalap lain di sini (Sirkuit Paul Ricard). Apabila ada lintasan yang lurus dan tidak memiliki trek zigzag, kami masih memiliki kesempatan untuk menyalip pembalap lain dengan mencuri angin," ucap Bottas.

Sang juara dunia F1 empat kali, Hamilton, sudah sejak tahun lalu menyatakan ketidaksukaannya dengan Sirkuit Paul Ricard.

Pembalap berusia 33 tahun tersebut mengaku lebih suka Magny-Cours. Namun, dia senang ketika tahu bahwa Prancis akan kembali menyelenggarakan F1.

"Sirkuitnya sangat indah. Saya selalu tertantang untuk balapan di sirkuit baru. Kita bisa belajar banyak hal," kata pembalap berkebangsaan Inggris tersebut.

Kendati diliputi pesimisme sejak awal, kedua pembalap tersebut tetap mampu menaklukkan sirkuit yang memiliki total panjang lintasan sejauh 5,8 km itu.

Dalam babak kualifikasi, Hamilton berhasil meraih posisi pole dan di belakangnya ada Bottas. Pembalap Ferrari Sebastian Vettel start dari urutan ketiga.

Mendominasinya Mercedes di Prancis diyakini juga karena dukungan mesin baru di mobil Hamilton dan Bottas. Hamilton optimistis untuk meraih podium pertama.