Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BEBERAPA aturan baru Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mulai diterapkan secara resmi di All England 2018 yang akan berlangsung pada 14 Maret-18 Maret mendatang. Kontingen bulu tangkis Indonesia mengeluhkan waktu adaptasi aturan baru tersebut yang cukup singkat.
BWF meluncurkan lima regulasi baru untuk turnamen bulu tangkis yang diterapkan pada musim kompetisi 2018-2021. Kelima aturan yang dikeluarkan di Guangzhou, Tiongkok, pada Januari lalu diantaranya regulasi servis dengan ketinggian maksimal 1,15 meter dari permukaan lapangan, kewajiban mengikuti sedikitnya 12 turnamen di jajaran peringkat 10 besar dunia untuk pemain ganda dan 15 besar dunia untuk pemain tunggal, serta tidak adanya babak kualifikasi pada turnamen level II dan level III.
Dari beberapa regulasi tersebut, yang terasa perubahannya ialah regulasi servis 1,15 meter. Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Susy Susanti, masa adaptasi terhadap aturan baru tersebut terbilang singkat. "Waktunya sempit sekali, ini juga dikeluhkan semua atlet dari semua negara karena atlet itu sudah puluhan tahun melakukan servis di bawah pinggang. Saat ini, dengan aturan baru 1,15 meter, atlet harus mengukur lagi, ada yang dirugikan dan atlet yang diuntungkan," ujar Susy.
Pada proses latihan menjelang All England, tim pelatnas Cipayung mulai melakukan simulasi terhadap aturan baru tersebut. Tiga wasit Indonesia yang berlisensi internasional pun didatangkan untuk memantau langsung proses adaptasi atlet.
Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mengakui selama proses latihan, Hendra/Ahsan beberapa kali melakukan kesalahan. "Tapi Hendra sudah dikasih tahu dan dia harus dibiasakan memang," jelas Herry.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved