Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
249 hari menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September mendatang, Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) menggelar laporan akhir tahun sebagai bentuk transparansi
dan pertanggung jawaban terhadap publik.
Inasgoc berjanji akan membuat penyelenggaraan Asian Games 2018 yang berkualitas dengan anggaran yang berasal dari publik (pajak).
Dalam acara tersebut, Presiden Inasgoc, Erick Thohir menceritakan berbagai tantangan yang dihadapi oleh panitia penyelenggara dengan adanya keterbatasan anggaran.
Semula Inasgoc menganggarkan sekitar Rp8 triliun untuk Asian Games, tetapi di tengah jalan, Pemerintah menginginkan biaya perhelatan sebesar Rp4,5 triliun.
Kondisi diperparah dengan adanya pengurangan anggaran untuk membayar pajak. Erick pun mengklaim hal itu tidak sesuai dengan Host City Contract.
"Di HCC itu tanpa pajak terteranya, tetapi kalau tidak membayar pajak enggak bisa tanda tangan kontrak apapun sehingga mau tidak mau sponsor
pun semuanya kena. Maka dari total Rp4,5 triliun tersebut sebanyak Rp300-Rp400 miliar akan kita gunakan untuk membayar pajak," ujar Erick di Jakarta kemarin.
"Karena itu, saya tekankan kepada panitia harus ada pemotongan anggaran tetapi tetap ada kualitas, contohnya lapangan basket semula di Hall A Basket kita coret dan dipindahkan ke Istora Senayan pokonya bagaimana setelah selesai basket itu bulu angkis. Kemudian juga penyiaran bagaimana tadi yang semula rencana siaran langsung jadi ada yang disiarkan langsung pertandingannya dan ada yang rekaman itu semua demi
penghematan," kata Erick lagi.
Erick menambahkan, untuk mengakali adanya pengeluaran yang di luar anggaran maka pihaknya akan mencari sponsor.
Sejauh ini, total sponsor yang bersedia berpartisipasi mensukseskan Asian Games adalah Rp1.1 triliun.
Badan Usaha Milik Negara bersedia memberikan total Rp350 miliar berbentuk uang tunai, dan Rp150 miliar berbentuk servis dan barang.
Kemudian, untuk sponsor swasta, total dana yang sudah didapat US$ 65 juta berbentuk uang tunai dan US$ 15.4 juta berbentuk barang.
Sementara itu, untuk tahun ini, Inasgoc mendapat anggaran sebesar Rp2 triliun dari pemerintah, yang terbagi menjadi dua termin. Pertama,
anggaran sebesar Rp500 miliar diberikan saat Mei lalu, dan terakhir sebesar Rp1,5 triliun pada awal September.
Penyerapan pun harus dihabiskan pada akhir tahun ini agar pencairan anggaran sebesar Rp1,79 triliun untuk 2018 bisa dipermudah.
"Sampai sekarang penyerapan anggaran baru mencapai 70% sekitar 1,4 triliun per awal desember, ditargetkan penyerapan akan mencapai 95%
sampai akhir tahun," ujar Eris Herryanto Sekjen Inasgoc.
Panen emas
Sementara itu, tim bridge Indonesia sukses menyabet 7 emas, 4 perak, dan 9 perunggu di turnamen Asia Tenggara, SEABF Championship 2017, 6-10 Desember.
Pada bagian lain, Inasgoc akan segera melakukan perekrutan volunteer Asian Games.
Direncanakan perekrutan tersebut akan dilakukan pada Januari mendatang.
Wakil Direktur Promotion Look Of The Games and City Beautification Asian Games INASGOC, Nirmala Dewi mengatakan, untuk volunteer ini dari total 5.000 orang, Sumsel kebagian 2.000 orang dan diutamakan berasal dari putera daerah.
(DW/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved