Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
GANDA putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, diharapkan tampil lebih optimal pada World Super Series Finals 2017 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), 13-17 Desember.
Sebabnya, tahun lalu, Kevin/Marcus harus angkat koper lebih awal akibat gagal di fase grup karena mereka hanya meraih satu kemenangan dan menelan dua kekalahan sehingga hanya menempati posisi ketiga Grup A.
Setelah meraih kemenangan atas pasangan Indonesia Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dengan skor 21-18, 17-21, 21-14, Kevin/Marcus harus mengakui keunggulan dari dua pesaing mereka, yakni Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding 12-21, 19-21, serta pasangan Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 15-21, 19-21.
Kepala pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mengakui kegagalan Kevin/Marcus tahun lalu disebabkan mereka kurang mempersiapkan diri pascamengikuti Kejuaraan Nasional PBSI 2016.
Dengan jeda waktu kurang dari sepekan, saat itu Kevin/Marcus harus berlaga dengan kondisi fisik 60%.
"Kali ini berbeda, mereka punya jeda waktu persiapan selama dua pekan sehingga persiapan jelas lebih matang. Persiapan kemarin saya hanya menekankan agar mereka untuk menjaga kondisi fisik agar jangan sampai sakit dan cedera, kalau dari sisi teknik jelas mereka sudah matang," ujar Herry seusai jumpa pers Kejuaraan Ganda Chandra Wijaya 2017 di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan drawing Dubai Super Series Finals yang berlangsung, kemarin, Kevin/Marcus tergabung di Grup A.
Peringkat pertama dunia tersebut kembali dipertemukan dengan Mads/Mads dan Takeshi/Keigo yang tahun lalu mengeliminasi mereka sejak fase grup.
Kevin/Marcus akan melakoni laga pertama mereka melawan Li Junhui/Liu Yuchen pada Rabu (13/12).
Dari rekor pertemuan keduanya, Marcus/Kevin unggul dengan empat kemenangan dan sekali kalah.
Namun, dari lima perjumpaan, Kevin/Marcus dibuat kewalahan dan dipaksa bermain rubber set tiga kali.
Meski demikian, Herry tetap yakin pasangan asuhannya mampu mengatasi lawan-lawan mereka. Juara menjadi bidikan ganda putra untuk menutup akhir tahun dengan hasil yang manis.
Di sisi lain, Praveen Jordan/Debby Susanto diharapkan meraih hasil yang lebih baik daripada tahun lalu, semifinal.
Unggulan kedua itu ditargetkan minimal masuk semifinal.
Peluang Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk bisa lolos fase grup juga terbuka.
Mereka akan Menghadapi m Wang Yilyu/Huang Dongpin di laga pertama Grup B.
"Masalah lawan enggak ada masalah karena sama saja lawannya. Yang pasti saya yakin bisa Indonesian masuk final," kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved