Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
LOMBA lari New York City Marathon 2017 menghadirkan kejutan di kategori perempuan. Pelari tuan rumah Shalane Flanagan sukses menjadi perempuan pertama yang memenangi ajang maraton yang digelar di Kota New York, Amerika Serikat (AS), Minggu (5/11) waktu se-tempat itu. Sebelumnya, tidak ada pelari maraton perempuan AS yang memenangi ajang bergengsi New York Marathon sejak Miki Gorman merebut gelar juara untuk kedua kalinya pada 1977. Kini, Flanagan berhasil mengukir sejarah baru dalam ajang maraton terkenal di 'Negeri Paman Sam' dengan catatan waktu 2 jam, 26 menit, 53 detik.
Flanagan mengalahkan Mary Keitany dari Kenya dengan catatan waktu 2 jam, 27 menit, dan 54 detik, yang finis di belakangnya. Mamitu Daska dari Ethiopia menempati posisi ketiga dengan waktu 2 jam, 28 menit, dan 8 detik. "Ini saat yang saya impikan sejak saya masih kecil," kata pelari berusia 36 tahun itu. "Ini pekan yang sulit bagi warga New York dan pekan yang sulit bagi negara kami. Saya pikir ini hadiah yang baik untuk membuat orang AS tersenyum hari ini," imbuh Flanagan. New York Marathon, seperti diketahui, akhirnya diselenggarakan setelah pihak Wali Kota New York mengumumkan kesiapan pengamanan yang sangat ketat untuk acara tersebut.
Dalam ajang maraton tersebut, ribuan polisi dikerahkan untuk memastikan tidak ada lagi serang-an penabrakan yang menewaskan delapan orang seperti yang terjadi di Lower Manhattan, Selasa (31/10).
Pelari Kenya
Untuk kategori pria, New York Marathon yang diikuti setidaknya 50 ribu pelari dimenangi pelari Kenya Geoffrey Kamworor dengan catatan waktu terbaik 2 jam, 10 menit, dan 53 detik. Pelari lain Kenya, Wilson Kipsang, finis kedua dengan waktu 2 jam, 10 menit, dan 56 detik. Posisi ketiga direbut Lelisa Desisi asal Ethiopia dengan catatan waktu 2 jam, 11 menit, dan 32 detik. "Saya sangat bahagia. Saya merasa luar biasa menjadi juara," kata Kamworor. "Ini juara maraton saya untuk pertama kali. Saya sangat bahagia dan senang."
Dalam pertandingan maraton, Kamworor mulai melesat sejak mil ke-21 dan akhirnya meninggalkan pesaing utamanya, Kipsang, hingga menyentuh finis di Central Park, New York. "New York sangat menyenangkan. Tentu ini fantastis. Saya berharap kembali lagi tahun depan," ujar Kamworor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved