Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

PBSI Mau Benahi Sistem Pembinaan

Nurul Fadillah [email protected]
03/11/2017 01:31
PBSI Mau Benahi Sistem Pembinaan
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PENGURUS Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) merasa masih banyak kelemahan yang harus dibenahi pada masa transisi atlet junior menuju senior. Inkonsistensi prestasi atlet junior yang terjadi di masa karier senior mereka menjadi bukti lemahnya sistem pembinaan pada masa-masa transisi tersebut.

Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan, sebelumnya masa transisi atlet junior ke senior memang diakui banyak kelemahan, di antaranya kurangnya dukungan dan persiapan. Karena itu, di masa depan, Budi menegaskan akan ada perbaikan sistem pembinaan. Dua fokus utama yang patut dikedepan­kan ialah proses latihan dan akselerasi pertandingan.

“Berkaca dari pengalaman sebelumnya ketika banyak atlet junior yang justru menurun di masa senior mereka, kami sudah merencanakan akse­lerasi, terutama yang berpotensi juara untuk menambah jam terbang,” ujar Budi seusai acara Pemberian Penghargaan PB Djarum dan PB Mutiara Cardinal kepada Para atlet berprestasi di ajang World Junior Championship (WJC) 2017 di Jakarta Kamis (2/11).

Selain akselerasi, Budi menekankan perlunya proses pelatihan yang didampingi dengan sport science. Kelemahan utama yang sering dialami atlet Indonesia ialah masalah pemulihan pascapertandingan, baik fisik maupun mental.
“Karena itu, ke depannya yang jadi fokus ke depan ialah bagaimana mempercepat proses pemulihan karena itu penting lantaran padatnya jadwal turnamen. Semula untuk pemulihan kita banyak dibantu pelatih fisik dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas, berikut pula psikolog dari mereka, sekarang mereka dibubarkan sehingga kami mencoba untuk merekrut pelatih fisik dan psikolog baru,” jelas Budi.

Sementara itu, pelatih ganda campuran, Nova Widianto, mengatakan prestasi di le­vel junior, baik World Junior Championship maupun Asia Junior Championship harus menjadi awal bagi para atlet junior dalam meniti karier mereka di level senior.

Dapat bonus
PB Djarum dan PB Mutiara Cardinal secara khusus memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para atlet mereka yang meraih medali di ajang WJC 2017. Mereka yang mendapat penghargaan ialah juara dunia junior tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung (PB Mutiara), juara dunia junior ganda campuran Rinov Rivaldy (PB Djarum), runner-up ganda campuran Rehan Naufal/Siti Fadia (PB Djarum), dan runner-up ganda putri Ribka Sugiarto (PB Djarum).

Tidak hanya para atlet, penghargaan diberikan kepada pelatih yang telah mengawal prestasi para pebulu tangkis muda tersebut di ajang WJC 2017. Salah satunya Nova Widianto.

Sebagai juara dunia tunggal putri, atlet PB Mutiara Gregoria Mariska Tunjung mendapatkan bonus berupa uang tunai Rp40 juta. Bonus yang sama juga diterima peraih medali emas ganda campuran dari PB Djarum Rinov Rivaldy. Sementara itu, para peraih medali perak (runner up) ialah Rehan Naufal/Siti Fadia, dan Ribka Sugiarto, serta pelatih ganda campuran Nova Widianto mendapatkan TV. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya