Ganda Putri Alami Peningkatan

SEKTOR ganda putri dinilai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kesuksesan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih gelar juara di turnamen bulu tangkis Prancis Open Super Series 2017 menjadi bukti sektor tersebut sudah bisa diandalkan dalam turnamen-turnamen selanjutnya. Meski tak diunggulkan, Greysia/Apriyani membuat kejutan dengan menumbangkan para unggulan dari Jepang dan Tiongkok. Di final, Greysia/Apriyani mengalahkan ganda Korea Selatan Lee So-hee/Shin Seung-chan 21-17, 21-15.
Pelatih kepala ganda putri PBSI, Eng Hian, mengakui Greysia/Apriyani yang diduetkan pada Piala Sudirman 2017 Mei lalu memang memiliki potensi. “Melihat kualitas mereka, memang sudah bisa bersaing di kelas atas. Namun cukup surprise juga mereka menangnya di Prancis, tidak menduga secepat ini,” ujar Eng Rabu (1/11).

Menurutnya, setelah Prancis, tugas Greysia/Apriyani justru akan lebih berat. Keduanya harus mampu mengontrol dan memenuhi ekspektasi dari berbagai pihak. “Harus bisa menjaga ekspektasi diri sendiri, pengurus PBSI, dan masyarakat. Pokoknya mereka sekarang fokus dulu ke diri sendiri,” ungkap Eng. Raihan gelar Greysia/Apriyani di Prancis Open 2017 mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti. Menurutnya, itu merupakan gelar pertama yang disumbangkan ganda putri di Prancis dalam waktu 20 tahun terakhir.

Selain ganda putri, Susy juga menilai sektor ganda campuran dan ganda putra telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Di Prancis, unggulan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga sukses menyumbangkan satu gelar.
Namun, di sektor tunggal, Indonesia masih belum bisa berbicara banyak. “Tunggal putra dan tunggal putri masih belum konsisten. Untuk tunggal putri, kami masih harus kerja keras untuk bisa masuk rangking elite dunia. Kami usahakan dalam waktu satu-dua tahun yang akan datang untuk bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi,” pungkasnya. (Rul/R-2)