Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Satlak Prima Siap Tanggung Jawab atas Kegagalan di SEA Games 2017

Antara
30/8/2017 20:34
Satlak Prima Siap Tanggung Jawab atas Kegagalan di SEA Games 2017
(ANTARA)

SATUAN Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengakui prestasi kontingen Indonesia dalam SEA Games 2017 meleset dari target tetapi sejumlah atlet Merah Putih mampu mencetak rekor SEA Games dan rekor nasional sepanjang penyelenggaraan sejak 15-30 Agustus.

"Hasil SEA Games ini memang tidak memuaskan semua pihak karena target kami adalah 55 medali emas. Kontingen kita bukan pecundang karena mereka telah berjuang di tengah kelakuan Malaysia dan prestasi Thailand yang berada di atas kita," kata Ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto, di Jakarta, Rabu (30/8).

Dalam perhelatan SEA Games ke-29 di Malaysia itu, kontingen Indonesia menempati peringkat lima dengan total 38 medali emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Indonesia bahkan berada di bawah Singapura yang menempati peringkat empat dengan 57 emas, 58 perak, dan 73 perunggu.

"Kami menyebutnya efek tuan rumah. Itu adalah faktor yang di luar kendali kami dan merupakan keistimewaan tuan rumah yang memengaruhi situasi lingkungan pertandingan, terutama pada cabang-cabang olahraga bela diri," ujar Sutjipto.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) itu menyontohkan kekalahan 0-5 atlet karate putri nasional Sisilia Agustiani Ora dari atlet Malaysia Celine Lee pada putaran final nomor kata putri.

"Sisilia atlet terbaik di Asia. Dia kalah telak, artinya wasit tidak menilai. Kami tidak mengira hasilnya akan sedramatis itu," ujar Sutjipto.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 1999-2000 itu menambahkan, kontingen Indonesia juga telah berjuang pada cabang olahraga terukur seperti renang meskipun kalah dari tim Singapura yang telah menjalankan program pembinaan dengan baik.

"Pembinaan olahraga Singapura mulai dari program latihan dan pelatih asing sangat baik. Kami harus mengakui itu dan mengikuti cara mereka dengan membuka akses kepada pelatih asing serta mengikuti kompetisi-kompetisi," ujarnya.

Sutjipto mengharapkan atlet-atlet Indonesia, seperti tim renang, mempunyai kesempatan untuk mengikuti pelatihan luar negeri di Australia dan mengikuti kejuaraan uji coba di Eropa.

"Saya selalu berpendapat setiap ketidaksuksesan atau kegagalan ada hikmah di balik itu. Mungkin hikmah Asian Games ini dan semua orang melihat simpul-simpul itu lalu membuat kebijakan baru tentang tentang Asian Games," katanya.

Sutjipto mengaku siap bertanggung jawab terhadap prestasi atlet-atlet Indonesia dalam SEA Games 2017.

"Tapi, saya tentu harus menceritakan latar belakangnya agar kita bisa mengambil hikmahnya serta kebijakan berikutnya seperti apa," kata purnawirawan itu. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya