Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Garuda Muda Raih Perunggu

Satria Sakti Utama [email protected]
30/8/2017 02:15
Garuda Muda Raih Perunggu
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

HARAPAN terakhir bagi Timnas Indonesia U-22 untuk mempersembahkan medali perunggu dalam ajang SEA Games 2017 akhirnya terealisasi. Hansamu Yama dan kawan-kawan menuntaskan perlawanan timnas Myanmar U-23 dengan kemenangan 3-1 di Stadion Selayang Malaysia, semalam. Pencapaian itu sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan ajang yang sama dua tahun lalu. Saat itu, timnas Indonesia di bawah asuhan Aji Santoso gagal mempersembahkan medali. ‘Garuda Muda’ julukan Indonesia yang lebih diunggulkan sempat tampil kurang percaya diri di awal pertandingan.

Kekalahan dari tim tuan rumah Malaysia 1-0 di babak semifinal tampak menjadi beban. Hasilnya, Indonesia tertinggal lebih dahulu di menit ke-22 melalui sepakan jarak dekat Than Paing. Aroma kebangkitan terasa kental di paruh kedua. Alur serangan Indonesia lebih rapi dan lini tengah pun tampil disiplin sehingga membuat pasukan the White Angels julukan Myanmar terkurung. Tiga gol balasan menjadi bukti keperkasaan Indonesia berkat usaha Evan Dimas (57’), Septian David (59’), dan tendangan keras kaki kiri Rezaldi Hesanusa (76’).
“Di babak pertama kami menganalisis kekurangan dan kelebihan kami. Tapi, 10 menit terakhir babak pertama ialah momen kami keluar dari tekanan dan bermain lebih baik di babak kedua. Tim berhasil mengontrol ritme dan bermain lebih agresif,” jelas Luis Milla, pelatih yang pernah menjadi guru pemain-pemain top Timnas Spanyol saat ini.

Raihan medali perunggu itu membuat pelatih timnas Indonesia U-22 itu cukup bisa bernapas lega. Sebelumnya, Garuda Muda menargetkan merebut medali emas yang telah 26 tahun tidak dibawa pulang ke Tanah Air. Mengenai kegagalannya kali ini, Milla berpendapat bahwa Indonesia masih mempunyai pekerjaan rumah yang panjang untuk dapat berprestasi. Dia juga masih dibebani target untuk bersinar di Asian Games 2018.

Evaluasi menyeluruh
Kegagalan tim bulu tangkis Indonesia mempertahankan gelar juara umum di SEA Games Kuala Lumpur 2017 akan dievaluasi secara menyeluruh oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Dari mulai permasalahan mental hingga kondisi atlet yang cedera ditenggarai menjadi penyebab gagalnya tim mencapai target di SEA Games.

Dari tiga emas yang ditargetkan, bulu tangkis hanya menyumbang dua emas dan empat perunggu. Emas pertama Indonesia datang dari tim beregu putra, sedangkan emas kedua dari Jonatan Chrisie di nomor tunggal putra saat mengalahkan Khosit Phetpradab, unggulan kedua dari Thailand dengan skor 21-19, 21-10 di Axiata Arena, Bukit Jalil, Selasa (29/8). Ketua Umum PBSI Wiranto mengaku tetap bangga dengan perolehan dua emas. “Sudah baguslah, persaingan di SEA Games itu begitu ketat. Walaupun kita posisi dua, tetapi bulu tangkis memberi satu andil yaitu dengan dua emas, yang pasti ke depannya kita akan perbaiki terus.” (Sat/Rul/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya