Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DI tengah kegagalan sejumlah cabang olahraga dalam mempersembahkan medali emas untuk kontingen Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur 2017, taekwondo mampu sedikit membuat ofisial 'Merah Putih' tersenyum dengan menyumbang satu emas, Senin (28/8).
Taekwondoin putri, Mariska Halinda-lah yang mampu menghentikan paceklik emas Indonesia dalam dua hari terakhir multiajang dua tahunan itu. Kemenangan Mariska pun membuat lagu Indonesia Raya kembali berkumandang di Malaysia. Mariska mengalahkan atlet Filipina, Rhezie Aragon, 9-4 pada final nomor 53 kg cabang taekwondo SEA Games di Kuala Lumpur Convention Centre Hall 1. Itu menjadi emas pertama dari cabang taekwondo setelah sehari sebelumnya hanya mampu menyumbang dua perak.
"Alhamdulillah terima kasih buat semua pihak buat keluarga, pengurus, pelatih, dan masyarakat Indonesia atau dukungannya sehingga saya bisa mempertahankan gelar juara. Saya mempersembahkan emas ini buat kalian semua," ujar Mariska yang juga merebut emas pada SEA Games sebelumnya di Singapura. Dengan hasil tersebut, taekwondo baru menyumbang 1 emas, 3 perak, dan 4 perunggu dari 12 emas yang diperebutkan. Manajer sekaligus Kepala Pelatih Taekwondo Indonesia, Rahmi Kurnia, optimistis anak-anaknya masih berpeluang meraih medali. "Hari ini Ibrahim Zarman akan bertanding di nomor -63 kg dan dia menjadi harapan terakhir kami meraih emas. Meskipun dia pendatang baru di SEA Games kali ini, kemampuannya sudah lumayan. Mudah-mudahan dengan adanya emas dari Mariska bisa menambah motivasi bagi Ibrahim," ujar Rahmi.
Taekwondo ditargetkan meraih dua emas melalui Mariska dan Reynaldi Atmanegara yang merupakan juara bertahan SEA Games Singapura 2015. Sayangnya, Reynaldi terhenti di babak semifinal setelah kalah telak 11-34 dari Ramnarong Sawekwiharee (Thailand) di kelas -54 kg. "Untuk saat ini saya cukup bersyukur karena anak-anak bisa tampil maksimal. Ke depan kami pasti akan evaluasi kembali agar mereka bisa tampil lebih baik lagi," tandas Rahmi. Sementara itu, timnas kriket Indonesia harus puas meraih medali perak setelah di partai puncak kalah 86-109 dari Thailand di Lapangan Cricket Kuala Lumpur. Meski mereka hanya meraih perak, pencapaian itu sudah sesuai dengan target yang dicanangkan Satlak Prima dan Pengurus Besar Persatuan Cricket Indonesia (PB PCI). "Jam terbang sangat berpengaruh pada pertandingan tadi. Level Thailand sudah kejuaraan dunia. Tapi jika dilihat dari hasil kita mampu memberikan perlawanan," kata Ketua Umum PB PCI Aziz Syamsuddin.
Berikan bonus
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyerahkan bantuan uang kadeudeuh senilai Rp1,4 miliar dari Pemprov Jabar untuk kontingen Indonesia asal Jabar. Mereka terdiri atas 131 atlet, 17 pelatih, dan 3 wasit. Bonus ini diberikan langsung oleh Aher saat temu silaturahim atlet dan pelatih asal Jabar, di Kuala Lumpur. Aher mengaku senang atas sumbangsih atlet Jabar untuk Indonesia meski di arena banyak laporan kecurangan yang perlu dievaluasi leh panitia penyelenggara. "Saya mendapat laporan dari Ketua KONI Jabar bahwa di arena, atlet kita perlu mendapat banyak support, dengan kehadiran kita di sini semoga di pertandingan yang masih tersisa, Indonesia dapat menambah emas," ujar Aher dalam rilisnya. Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Yuliana juga senang atlet Jabar banyak menyumbang medali emas untuk Indonesia. (EM/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved