Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Owi/Butet masih yang Terbaik

Budi Ernanto
29/8/2017 04:15
Owi/Butet masih yang Terbaik
(ANTARA FOTO/Russell Cheyne)

GANDA campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/Butet), menuntaskan penampilan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 dengan gelar juara. Dalam laga final di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, kemarin dini hari WIB, Owi/Butet menghentikan pasangan Tiongkok Zheng Siwei/Chen Qhingchen 15-21, 21-16, 21-15. Bagi Butet, gelar juara dunia tahun ini menjadi yang keempat. Sebelumnya, Butet meraih gelar juara dunia pada 2013 bersama Owi, 2007 dan 2005 saat berpasangan dengan Nova Widianto.
Gelar di Glasgow membuat Butet menjadi pebulu tangkis putri ketiga yang mampu empat kali menjadi juara dunia setelah pemain Tiongkok Zhao Yunlei dan Gao Ling.

Butet juga menjadi pemain Indonesia yang paling banyak mengoleksi gelar dunia. "Tahun lalu kami memberikan medali emas olimpiade sebagai kado terindah untuk Indonesia tepat pada 17 Agustus. Tahun ini, walaupun tidak pas di hari ulang tahun, tetapi Agustus. Jadi gelar juara dunia ini kami persembahkan juga untuk kado kemerdekaan Indonesia," ujar Butet. Sementara itu, Owi merasa bersyukur bisa mengulang lagi momen empat tahun lalu. Seperti Butet, bagi Owi gelar juara dunia itu dipersembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Suatu hari nanti saya ingin anak saya bisa tahu bahwa ayahnya pernah membela Indonesia," kata Owi. Kini, Owi/Butet langsung bersiap untuk mengejar gelar di Asian Games 2018. Pada Asian Games 2014, Owi/Butet harus puas dengan medali perak setelah kalah dari pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei di final.

Kesuksesan Owi/Butet juga menjadi pelipur lara kegagalan ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputra dalam merebut gelar. Di final, Ahsan/Rian harus mengakui keunggulan pasangan Tiongkok Zhang Nan/Liu Cheng dan menyerah mudah 10-21, 17-21. "Kami sudah berusaha maksimal, tetapi kami under performed. Kami sudah usaha sekuat tenaga, tetapi inilah hasilnya. Kami tetap mengucap syukur sudah bisa sejauh ini," kata Ahsan.

Sesuai dengan target
Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyatakan hasil yang didapat di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 sesuai dengan target. Bahkan, lolosnya Ahsan/Rian hingga final dinilai sebuah kejutan. "Kejuaraan dunia terbilang berjalan lancar karena target satu gelar juara dunia didapat. Namun, Ahsan/Rian adalah kejutan karena berhasil kalahkan ganda putra nomor satu dunia di babak ketiga," kata Susi. Menurutnya, keberhasilan Ahsan/Rian menembus final merupakan pembuktian kemampuan mereka yang sudah meningkat. Khusus Ahsan, Susy menyebutnya sebagai senior yang mampu membimbing Rian yang masih muda selama pertandingan berlangsung.

Di sisi lain, Tiongkok memboyong dua gelar di kejuaraan dunia kali ini. Selain ganda putra, Tiongkok merebut gelar di ganda putri melalui Chen Qingchen/Jia Yifan yang di final menundukkan ganda Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota 21-18, 17-21, 21-15. Gelar tunggal putra direbut pemain Denmark Viktor Axelsen yang menundukkan Lin Dan 22-20, 21-16. Di tunggal putri, gelar diraih pemain Jepang Nozomi Okuhara yang mengalahkan pemain India Pusarla V Sindhu dengan skor 21-19, 20-22, 22-20. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya