Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Didatangkan secara khusus dari Spanyol pelatih Luis Milla Aspas belum juga memberikan prestasi membanggakan bersama Timnas Indonesia U-22. Setelah gagal lolos babak kualifikasi Piala Asia U-23 Juli lalu, eks pelatih Timnas Spanyol U-21 ini juga tidak mampu mempersembahkan medali emas Sea Games ke-29 di Malaysia.
Garuda Muda--julukan indonesia-- akhirnya terhenti di semifinal setelah ditaklukan tim tuan rumah Malaysia di Stadion Shah Alam pada Sabtu (26/8) malam. Akan tetapi, kehadiran Milla sedikit demi sedikit mengikis keraguaan publik tanah air.
Meskipun meraih hasil negatif, racikan dan permainan Indonesia dinilai jauh berkembang. Timnas Indonesia mulai meninggalkan cara lama yang hanya mengandalkan serangan balik dan bermain menunggu.
Dibawah asuhan Milla, Evan Dimas dkk terlihat tampil lebih atraktif dengan memperagakan sepak bola dari kaki ke kaki. Gaya permainan yang sudah lama tidak dimiliki Indonesia.
Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) TNI Edy Rahmayadi pun memberikan sinyal akan mempertahankan Milla. Ia seperti menjilat ludahnya sendiri karena sebelumnya dengan tegas berkomentar akan memecat pelatih yang gagal memenuhi target.
"Kita lihatlah nanti. Tahun depan kita masih ada Asian Games. Dia (Milla) sudah bagus melatih pemain-pemain kita. Kita harapkan dia masih mau melatih tim kita dan bikin setangguh mungkin," ujar Edy, kemarin.
Lebih lanjut, Edy menilai kegagalan Timnas Indonesia U-22 bukan semata-mata alasan teknis permainan. Hanya saja sebagai tim tamu, Indonesia dirugikan dengan lebih padatnya jadwal dan waktu istirahat yang lebih sedikit dibandingkan Malaysia.
Bahan evaluasi yang paling mencolok ialah manajemen karakter. Amarah pemain Indonesia tidak jarang memuncak karena terpancing aksi tim lawan. Buntutnya saat melawan Malaysia tiga pemain utama bek tengah Hansamu Yama Pranata, gelandang Muhammad Hargianto, dan penyerang Marinus Wanewar absen akibat akumulasi kartu.
"Jadi ini bukan soal kualitas. Emosional yang dimanfaatkan sama pemain lain. Anak ini masih muda, sedikit saja gangguan emosi. Ini karakter kita yang harus dibenahi," imbuhnya. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved