Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MASIH teringat jelas di benak Caster Semenya peristiwa di Kejuaraan Dunia Atletik di Berlin 2009 silam. Saat itu atlet putri asal Afrika Selatan tersebut menjadi sorotan setelah merebut emas nomor lari 800 meter, emas pertamanya di kejuaraan dunia.
Dengan postur tubuhnya yang kekar seperti atlet pria, banyak yang meragukan jenis kelamin atlet berusia 26 tahun itu. Tidak terkecuali Federasi Atletik Internasional (IAAF) . Dari tes laboratorium diketahui secara genetis kadar testosteron (hormon seks jantan) di tubuh Semenya lebih tinggi ketimbang progesteron (hormon seks betina). Oleh IAAF, Semenya diharuskan meminum obat penurun kadar testosteron.
Pada 2015, Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) menangguhkan aturan IAAF yang dinilai memaksakan batas level kemampuan alami seorang atlet. Akhirnya, Semenya bisa kembali mengerahkan segenap kemampuannya tanpa harus menurunkan kadar hormonnya. Hasilnya, emas nomor 800 meter Olimpiade Rio 2016 mampu diraihnya.
Kini, Semenya kembali menjadi sorotan setelah studi yang didanai IAAF dan Lembaga Anti-Doping Dunia (WADA) menunjukkan atlet putri dengan tingkat testosteron alami yang tinggi, lebih unggul hingga 4,5% dari pesaing mereka. Studi itu berpotensi memunculkan kembali aturan yang mengharuskan atlet putri yang memiliki kadar testosteron lebih seperti Semenya untuk meminum obat penurun kadar testosteron.
Namun, Semenya tidak peduli dan menganggapnya hanya omong kosong. Semenya kini hanya fokus menghadapi lomba nomor 800 meter yang merupakan nomor spesialisasinya di Kejuaraan Dunia 2017 di London. Babak finalnya akan berlangsung 13 Agustus.
“Saya tidak ingin mempermasalahkan apa yang mereka (IAAF) lakukan karena itu hanya akan membuang-buang waktu. Bagi saya, permasalahan gender itu hanyalah masa lalu dan saya bahkan sudah tidak merasa terganggu,” ujar Semenya yang meraih perunggu di nomor 1.500 meter putri. (AFP/Rul/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved