Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
KEGEMBIRAAN terlihat jelas di wajah Chris Froome setelah ia menyelesaikan etape ke-21 yang merupakan etape terakhir Tour de France (TdF) 2017, kemarin. Di etape yang berjarak 103 km dari Montgeron ke Paris Champs-Elysees, Paris, itu, pembalap Inggris yang membela tim Sky tersebut memang hanya finis di posisi ke-65.
Namun, hasil itu sudah cukup bagi pembalap tim Sky tersebut untuk merebut gelar keempatnya di TdF. Froome, juara 2013, 2015, dan 2016, mampu mempertahankan keunggulan atas saingan terdekat, Rigoberto Uran (Kolombia), di klasemen akhir pembalap.
Froome menyelesaikan balapan selama dua pekan sejauh 3.540 kilometer dengan total waktu 86 jam 20 menit 55 detik, unggul 54 detik atas Uran yang menempati peringkat kedua. Pembalap tuan rumah, Romain Bardet, menempati posisi ketiga dengan catatan waktu 2 menit 20 detik di belakang Froome.
“Balapan ini yang paling ketat. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pembalap atas perjuangan. Kita sama-sama berkeringat dan menderita,” ujarnya. Froome butuh satu gelar lagi untuk menyamai pencapaian Jacques Anquetil, Eddy Merckx, Bernard Hinault, dan Miguel Indurain yang pernah lima kali menjadi juara TdF. “Saya ingin terus berkompetisi hingga lima tahun mendatang, tapi tentu itu tidak mudah,” kata pembalap berusia 32 tahun itu.
Di sisi lain, harapan Prancis untuk bisa memenangi balap sepeda paling bergengsi di dunia itu kembali sirna. Sejak Bernard Hinault, juara lima kali TdF, merebut gelar terakhir pada 1985, belum ada lagi pembalap Prancis yang mampu menjadi juara.
Namun, raihan Bardet yang merebut posisi ketiga memberikan harapan baru. Pembalap berusia 26 tahun itu kini menjadi harapan Prancis untuk bisa kembali meraih gelar juara. Selain Bardet, publik Prancis berharap banyak kepada Warren Barguil yang menempati posisi ke-10 klasemen akhir. Pembalap berusia 25 tahun itu menunjukkan kelasnya, raja tanjakan.
“Ia sangat kuat dan masih muda. Di masa mendatang, kita akan lebih sering melihatnya meraih kemenangan,” puji Froome. (AP/Telegraph/Beo/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved