Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Jabeur di Persimpangan Prancis

(AFP/AP/Mln/R-1)
02/6/2017 01:15
Jabeur di Persimpangan Prancis
(AFP PHOTO / Thomas SAMSON)

BERPUASA Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Hal itu disadari betul oleh petenis Tunisia, Ons Jabeur. Namun, sebagai atlet, ia memimpikan prestasi, utamanya sebagai petenis. Ia juga berharap bisa meraih gelar grand slam. Masalahnya, turnamen grand slam Prancis Terbuka tahun ini bertepatan dengan Ramadan. Di satu sisi, dia ingin melaju sejauh mungkin di turnamen grand slam tanah liat tersebut. Namun, di sisi lain, dia juga tidak mau meninggalkan puasa terlalu banyak sebab itu akan menjadi utang yang harus dia bayar nanti.

"Saya tidak bertanding tanpa makan atau minum, tapi setelah itu baru saya kembali seperti biasa," kata petenis berusia 22 tahun tersebut. "Saya tidak bisa melakukan (puasa) 30 hari (tahun ini), tapi saya pernah melakukannya sebelumnya dan pada Ramadan mendatang," imbuhnya. Jabeur menjadi petenis putri pertama Arab yang sukses melaju ke babak ketiga turnamen grand slam. Petenis peringkat ke-114 itu dunia melenggang ke babak ketiga setelah mengalahkan unggulan enam asal Slovakia, Dominika Cibulkova 6-4, 6-3.

Jabeur yang belum pernah memenangi turnamen utama sebelumnya itu mengaku ia ingin menunjukkan mereka pun bisa bersaing dengan para perempuan lain. Sejauh ini pencapaian terbaik petenis Arab ialah melaju ke putaran kedua di turnamen grand slam. Prestasi itu dibuat Selima Sfar yang dua kali melaju ke babak kedua Prancis Terbuka, tiga di Wimbledon dan sekali di Amerika Serikat Terbuka. "Tentu saja saya sangat senang bisa melaju ke babak ketiga turnamen grand slam untuk pertama kali. Saya berharap bisa terus melangkah," ujar Jabeur yang menjadi juara Prancis Terbuka Junior pada 2011.

"Para suporter di sini dan rakyat Tunisia juga sangat membantu saya," lanjut dia. Di babak ketiga, rintangan Jabeur sebenarnya sedikit berkurang karena dia hanya akan menghadapi unggulan ke-30 yang juga mantan semifinalis Prancis Terbuka 2015, Timea Bacsinszky, dari Swiss. Jika bisa melewati Bacsinszky, Jabeur dipastikan semakin meninggalkan Sfar karena dia akan menjadi petenis pertama Arab yang melangkah hingga babak 16 besar. "Dia (Sfar) menjadi inspirasi. Dia selalu menolong saya dan membantu saya," ujar Jabeur.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya