Headline

Surya Paloh menegaskan hak istimewa parpol harus diiringi dengan tanggung jawab.

Tidak Ada Sepak Bola di GBK

Budi Ernanto [email protected]
31/5/2017 03:30
Tidak Ada Sepak Bola di GBK
(Mi/ROMMY PUJIANTO)

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga menyatakan ada lima stadion yang akan dijadikan sebagai arena pertandingan cabang olahraga sepak bola di Asian Games 2018. Namun, dari kelima lapangan itu, tidak disebut Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Menurut Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, kelima stadion itu ialah Stadion Patriot di Kota Bekasi, Wibawa Mukti (kawasan Jababeka, Kabupaten Bekasi), Pakansari (Cibinong), serta Si Jalak Harupat dan Gelora Bandung Lautan Api di Bandung.
“Stadion Gelora Bung Karno hanya dipakai untuk pembukaan dan penutupan Asian Games 2018. Keputusan itu sudah sejak tengah tahun lalu. Memang ada kebanggaan jika timnas Indonesia justru yang masuk final dan main di Gelora Bung Karno, tapi keputusannya demikian,” kata Gatot.

Gelora Bung Karno akan tetap dipakai untuk cabang olahraga atletik karena, menurut Gatot, standar arena sudah internasional. Untuk pertandingan final sepak bola, mungkin akan digelar di Stadion Pakansari. Terkait dengan arena, Gatot memastikan renovasi 14 arena yang ada di kawasan Senayan, Jakarta, pasti akan rampung pada Oktober mendatang. Namun, hal itu tetap tidak menjadikan arena tersebut siap untuk digunakan sebagai tempat test event. Dalam test event itu, tidak hanya kemampuan atlet Indonesia yang diuji, tapi juga sarana dan prasarana yang ada di arena itu. “Harapannya test event tidak bentrok dengan jadwal single event yang diikuti cabang peserta. Kami akan sosialisasikan waktunya.”

Alihkan dana
Mengenai Asian Para Games, menurut Menpora Imam Nahrawi, pihaknya berencana untuk mengalihkan dana pembangunan olympic center ke multiajang penyandang disabilitas tersebut. Pasalnya olympic center dianggap belum menjadi prioritas. Pemerintah menganggarkan Rp456 miliar untuk pembangunan olympic center di Cibubur. Namun, hingga kini pembangunan belum juga dilakukan. “Kemarin pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR, selain membahas APBN-P sebesar Rp1,8 triliun untuk Inasgoc, kami juga membahas rencana penggunaan dana Rp465 miliar yang sebelumnya untuk pembangunan olympic center,” kata Menpora.

“Kami mohon persetujuan dewan untuk digunakan ke yang lain, salah satunya untuk dana operasional awal ­Inasgoc,” imbuhnya. Dana yang dialihkan itu senilai Rp20 miliar. ­Sisanya, yakni Rp436 miliar, akan ­dibagi-bagi untuk pengembangan sport science bersama tiga perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Masing-masing bernilai Rp40 miliar-Rp50 miliar. Selain itu, pemerintah akan memfasilitasi universitas dan politeknik di Palembang, Sumsel, sebesar Rp30 miliar dan Badan Layanan Umum Inasgoc sebagai penyertaan modal awal sekitar Rp5 miliar. “Jadi untuk tahun ini dipastikan tidak akan ada pembangunan olympic center,” tukas Imam. (Ant/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya