Headline
Surya Paloh menegaskan hak istimewa parpol harus diiringi dengan tanggung jawab.
Surya Paloh menegaskan hak istimewa parpol harus diiringi dengan tanggung jawab.
ISLAMIC Solidarity Games (ISG) 2017 rupanya menjadi ajang yang sangat menantang bagi beberapa atlet Indonesia. Pada multiajang itu, beberapa atlet mengalami cedera karena dingin-nya angin di Baku, Azerbaijan. Bahkan, ada atlet menembak yang tidak kukuh memegang pistol. “Sesuai namanya, Baku, kota angin. Di sana anginnya jahat, menusuk. Bahkan sampai ada satu atlet dari tim estafet yang cedera sehingga tim yang seharusnya diisi empat orang jadi tidak bisa bertanding,” kata Direktur Peningkatan Performa Satlak Prima, Paulus Pesurnay, saat memaparkan hasil yang didapat kontingen ‘Merah Putih’ di Baku, Selasa (30/5).
Selama 11 hari penyelenggaraan, Indonesia hanya mampu menempati urutan kedelapan dengan raihan 6 emas, 29 perak, dan 23 perunggu. Perolehan itu turun drastis jika dibandingkan dengan di ISG 2013 ketika Indonesia menjadi tuan rumah. Paulus mengatakan kali ini bukan hanya angin yang jadi tantangan, para lawan bahkan juga sudah masuk kelas Eropa dan dunia. “Turki dan tuan rumah ialah negara yang sebenarnya bisa dibilang sudah rumpun Eropa. Di beberapa cabang mereka juara dunia. Jadi kekuatan atletnya sudah bukan kelas Asia lagi. Ada juga peserta yang masuk rumpun Afrika, tenaganya sudah terbayang kan,” terang Paulus. (Beo/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved