Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MESKI dikabarkan ditangkap Badan Reserse Kriminal Polri, bandar cabai rawit merah kelas kakap di Surakarta, Jawa Tengah, Sarjono, ternyata masih berada di rumahnya.
Ia tinggal di rumahnya yang megah di kawasan Manahan.
"Saya sudah diperiksa polisi sebanyak empat kali, yang pertama pada 17 Februari. Bukan saya saja yang diperiksa, ada juga dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Solo juga," papar Sarjono, Minggu (5/3).
Pria ini berbisnis cabai sejak 1987.
Dia juga memiliki PT Bunga Karya, perusahaan dengan bisnis pengepulan cabai terkuat di Pasar Legi, Solo.
Selain menjadi penyalur bagi pedagang kecil, Sarjono juga diketahui memasok cabai ke beberapa perusahaan pengolah makanan di Jakarta.
Arie Kristanto, kuasa hukum Sarjono, mengakui kliennya sudah diperiksa empat kali, di Jakarta dan Solo.
"Ia di-sangkakan dengan UU Perdagangan, UU Hortikultura, dan UU Antimonopoli," jelasnya.
Akhir pekan lalu, Bareskrim Polri mengaku sudah menangkap dua bandar cabai besar di Surakarta, yakni Sarjono dan Santoso.
Mereka membeli cabai rawit merah dari petani dengan harga Rp10 ribu per kilogram.
Cabai tidak disebar-kan ke pasar, tapi dijual ke perusahaan dan agen dengan harga Rp181 ribu per kilogram.
Santoso juga dikenal sebagai pemain cabai rawit merah kakap.
Hanya saja, jika Sarjono dikenal sebagai penguasa cabai di Pasar Legi, Santoso memilih berbisnis di kawasan Solo utara.
Pengamat pertanian, Khudori, menyambut operasi yang dilakukan Bareskrim Polri. "Sekarang tinggal bagaimana aparat keamanan dan kementerian terkait menindaklanjuti kasus itu."
Ia mengingatkan Kementerian Pertanian masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan.
Mereka harus memiliki peta produksi, peta konsumsi, juga waktu produksi surplus dan defisit.
"Kalau peta itu ada, pemerintah bisa menekan peluang adanya pihak yang hendak memainkan harga," tandasnya.
Sampai kemarin, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah masih tinggi.
Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, harganya bertahan Rp120 ribu, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, berfluktuasi di kisaran Rp120 ribu-Rp130 ribu, dan di Kulon Progo, DI Yogyakarta, dijual Rp120 ribu.
Untuk menangkal tingginya harga cabai, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur menyiapkan 150 ribu benih cabai bagi masyarakat.
Cabai disebar lewat dinas pertanian dan tim penggerak PKK. (WJ/AD/AU/LD/PO/CS/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved