Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TINGGINYA curah hujan memicu banjir dan longsor di kawasan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar). Banjir dan longsor yang terjadi kemarin dini hari menyebabkan empat orang tewas dan jalur Sumatra Barat-Riau melalui Payakumbuh terputus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kemarin, mengungkapkan longsor telah menimpa delapan unit mobil di Km 17 Koto Alam. “Sampai saat ini diketahui empat orang meninggal dunia.”
Bencana longsor juga telah mengisolasi sejumlah kawasan di Limapuluh Kota.
“Kondisi di Pangkapan dan Muaro Peti terisolasi atau lumpuh total karena akses jalan dari Payakumbuh tertutup longsor, tepatnya di Kelok 17, Nagari Koto Alam, ditambah banjir parah di beberapa titik jalan lintas. Sementara dari Riau ke Sumbar terjadi longsor, tepatnya di daerah Sibumbun,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Nasriyanto.
Hujan deras yang terjadi sejak Kamis malam hingga keesokan harinya menyebabkan luapan air di permukiman penduduk.
Hingga kemarin, ketinggian air sudah mencapai 1 meter. Berdasarkan laporan BPBD setempat, beberapa jalan yang terputus, antara lain di Pondok Kopi, Sopang, dan Koto Panjang, sedangkan wilayah yang tergenang banjir di Jorong Sopang, Pangkalan, Nagari Gunung Malintang, Limbanang Baruah, Nagari Mungka, Nagari Subarang Air, Nagari Taram, Nagari Batu Balang, dan Jorong Buluh Kasok.
Beberapa infrastruktur seperti Masjid Raya Pangkalan hanya menyisakan kubah yang bisa dilihat. Begitu pula dengan Kantor Polsek Pangkalan, hanya tersisa atapnya.
Sumber banjir akibat meluap-nya Sungai Batang Kampar dan Batang Samo. Selain di Pangkalan, banjir juga terjadi di Kabupaten Sijunjung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sijunjung, Hardiwan, menjelaskan banjir terjadi di Timpeh, Kecamatan Baru, dengan ketinggian antara 30 cm-120 cm. “Sedikitnya 500 unit rumah warga terendam air. Saat ini kami membutuhkan bantuan logistik,” ujar Hardiwan.
Saat ini tim BPBD masih mengevakuasi warga.
Jalan alternatif
Dari Riau, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo, menjelaskan apabila warga Riau ingin bepergian ke Sumbar, hanya bisa melewati Teluk Kuantan dan Kiliran Jao. “Itu jalur alternatif karena jalan Provinsi Sumbar-Riau terputus,” terangnya.
Banjir juga menyebabkan ke-tinggian air di waduk PLTA Koto Panjang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, mencapai 80.05 mdpl.
“Apabila mencapai elevasi 82,5 mdpl, sesuai prosedur akan dilakukan pembukaan pintu air waduk, untuk melepas air agar tidak mengakibatkan banjir di hulu. Selain itu, untuk menjaga agar bendungan tidak rusak,” terang Manajer Komunikasi, Hukum, dan SDM PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Dwi Suryo Abdullah.
Banjir juga masih mengancam Kabupaten Banyumas, Cilacap, Bangka, Bojonegoro, Sukabumi, dan Kota Yogyakarta. Curah hujan yang masih tinggi hingga saat ini berpotensi terjadi banjir dan longsor. (RK/AU/LD/RF/YK/BB/AD/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved