Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PEMBANGUNAN infrastruktur light rail transit (LRT) dan tol di Sumatra terus dikebut. Bahkan, LRT di Sumatra Selatan memiliki desain warna-warni.
Dari 13 stasiun LRT yang akan dibangun, tiap stasiun memiliki warna berbeda, termasuk desain. "Konsep itu sudah disetujui pak gubernur," kata Sekretaris Project Manager Unit (PMU) Percepatan Penyelenggaraan LRT, Ahmad Wahidin, kemarin.
Di setiap stasiun akan dibangun lokasi atau spot foto menarik untuk berswafoto yang kini sedang digandrungi masyarakat perkotaan.
"Setiap stasiun akan diberi warna-warna terang. Contohnya stasiun depan Dinas Perhubungan Provinsi di Jl Kapten Rivai, warna stasiunnya biru. Kemudian Stasiun Ampera berwarna merah. Juga warna Stasiun Pasar Cinde berwarna kuning kunyit," lanjut Ahmad Wahidin.
Selain warna, setiap bentuk dan ukuran stasiun berbeda-beda, bergantung pada lokasi (titik) pembangunan yang menyesuaikan dengan lahan dan pembangunan ramp. Rata-rata ukuran stasiun sekitar 30 meter hingga 50 meter.
"Di samping bentuk, stasiun LRT nantinya menonjolkan kearifan lokal. Ada desain pempek, songket, dan lainnya."
Wakil PMU Percepatan Penyelenggaraan LRT Afrian Jon menambahkan pada Juli 2018 LRT sudah harus beroperasi. "Pengerjaan LRT akan dilakukan secara bertahap di seluruh stasiun, tapi stasiun yang sudah terlihat di Demang," jelas Afrian.
Selain LRT, Tol Palembang-Indralaya (Palindra) untuk ruas seksi I Palembang-Pemulutan sepanjang 7 km telah diselesaikan, yaitu konstruksi fisik sudah 74,99% per 15 Februari ini.
General Manager PT Hutama Karya (persero) Moh Rizal Sutjipto menjelaskan dengan realisasi tersebut, pihaknya optimistis ruas Jalan Palembang-Pemulutan dapat beroperasi pada Lebaran tahun ini.
"Sesuai dengan instruksi presiden, diharapkan sedapat mungkin Tol Palindra dibuka untuk membantu kelancaran arus mudik pada tahun ini," kata Rizal.
Saat ini, ruas jalan Palembang-Pemulutan telah memasuki tahap pengerasan, yang kemudian dilanjutkan dengan pengaspalan supaya ketebalannya mencapai 22 cm.
Ruas jalan itu akan dipadatkan agar tidak mudah ambles. Ruas Jalan Palembang-Pemulutan ditargetkan bisa beroperasi pada Mei ini. Sementara itu, ruas Jalan Pemulutan hingga Desa Talang Pangeran Hilir (seksi 2) masih diupayakan.
Ruas Tol Palindra yang terdiri atas tiga seksi hingga kini masih terganjal pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab Pemprov Sumatra Selatan.
JTTS Lampung
Dari Lampung, pemerintah provinsi setempat terus melakukan konsultasi publik pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Lampung ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 100 kilometer.
"Konsultasi publik kepada masyarakat Lampung yang terkena pembangunan JTTS tahap kedua, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang STA 40+000 sampai dengan STA 112+185 terus dilakukan," kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan JTTS Lampung, Adeham.
Selain itu, pembangunan JTTS ruas Bakauheni, Lampung Selatan hingga Pematang Panggang Mesuji sekitar 240 km, terus dikebut. Adeham berharap pembangunan JTTS selesai pada 2018. (Ant/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved