Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Empat Desa di Tuban Tergenang Luapan Kali Kening

Ahmad Yakub
21/1/2017 13:15
Empat Desa di Tuban Tergenang Luapan Kali Kening
(ANTARA/AGUK SUDARMOJO)

SEDIKITNYA empat desa di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tergenang banjir luapan Kali Kening, Sabtu (21/1) pagi. Akibatnya, seratusan rumah dan sejumlah fasilitas umum tergenang air setinggi hingga 50 centimeter.

Banjir juga merendam sedikitnya 120 hektare (ha) tanaman padi dan ruas jalan sepanjang sekitar 1 kilometer. Jumlah itu dimungkinkan meningkat tajam. Sebab, hingga saat ini permukaan anak Sungai Bengawan Solo ini sangat deras akibat kiriman air dari kawasan Kecamatan Jatirogo.

Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Parengan menyebutkan, banjir luapan Kali Kening ini mulai menggenangi rumah warga di empat desa sejak dini hari tadi, sekitar pukul 01.30 WIB. Banjir ini dipicu karena derasnya hujan di kawasan hulu Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, sejak Jumat (20/1) malam.

Akibatnya, anak Sungai Bengawan Solo meluap di empat desa di Kecamatan Parengan. Empat desa yang terendam banjir itu ialah Desa Brangkal, Margorejo, Selogabus, dan Parang Batu.

Di Desa Brangkal, banjir merendam permukiman warga dan jalan dengan ketinggian berkisar antara 20-50 cm. Banjir juga menggenangi jalan poros desa penghubung Desa Brangkal dengan Desa Margorejo sepanjang 700 m serta mengenanggi bangunan puskesmas setempat. Tak hanya itu, puluhan rumah di desa tersebut dan tanaman padi seluas 30 ha juga terendam.

Di Desa Parangbatu, banjir merendam jalan Dusun Dolok dan sedikitnya 36 rumah. Sementara di Desa Margorejo, banjir mengenanggi sekitar 44 rumah warga Dusun Pladak dan merendam 50 ha tanaman padi di desa setempat.

Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Selogabus. Di desa ini, sedikitnya 40 ha tanaman padi dan bangunan SDN 1 Selogabus tergenang.

Dimungkinkan, dampak luapan Kali Kening semakin meluas hingga wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sebab, hingga saat ini kiriman air dari kawasan hulu masih sangat deras. Apalagi, hilir sungai ini bermuara di kawasan Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, hingga masuk ke Sungai Bengawan Solo.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tuban juga tengah melakukan pendataan.

“Ya, ini dipicu karena derasnya hujan di kawasan hulu KecamatanJatirogo, sejak Jumat malam. Tim kami sedang persiapan menuju lokasi,” ujar Kepala Pelaksana Kantor BPBD Pemkab Tuban, Joko Ludiyono, Sabtu (21/1) pagi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya