Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Polres Jembrana Sita Penyelundupan Daging dan Kulit Celeng

Arnoldus Dhae
28/12/2016 20:38
Polres Jembrana Sita Penyelundupan Daging dan Kulit Celeng
(ANTARA)

APARAT kepolisian dari Polres Jembrana berhasil menggagalkan penyelundupan daging dan kulit celeng di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Penyelundupan itu berasal dari Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan Bali.

Kabag Ops Polres Jembrana Kompol Ketut Sukarta menjelaskan, awalnya dirinya bersama beberapa petugas mencurigai adanya sebuah mobil yang membawa barang mencurigakan.

"Karena kita curiga dengan isi muatan, maka sopir dan barang bawaannya diperiksa di pos. Ternyata benar ada berisi daging celeng dan kulit. Sopir mengaku bahwa muatan tersebut akan dibawa ke Bali," ujarnya, Rabu (28/12).

Anehnya, ratusan kilo daging dan kulit celeng yang dikemas dalam bungkus plastik dan dimasukkan ke dalam boks itu justru lolos dari pemeriksaan pintu keluar Jawa di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk Bali.

Pengiriman daging celeng ini diketahui saat sopir truk jasa expedisi WBU, menurunkan kiriman tersebut di Jalan Udayana, Kelurahan BB Agung, Kota Negara. Artinya, sudah lewat jauh dari pelabuhan. Saat menurunkan empat boks tersebut, secara kebetulan Kabag Ops dan anak buahnya melintas.

"Karena kami melihat ada yang mencurigakan, langsung dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Saat itu, tutur Sukarta, ada tukang ojek yang sedang mengangkut boks tersebut. Petugas coba lakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

"Karena tidak bisa menunjukkan surat pengiriman, akhirnya kita buka dan isinya potongan daging celeng atau babi," ungkapnya.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooaai membenarkan telah mengamankan empat boks daging celeng tanpa dokumen tersebut berikut dua orang saksi. Dari hasil pemeriksaan sementara, daging celeng tersebut dikirim seseorang dari Surabaya untuk Pak Dul, salah seorang warga asal Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara di Jembrana.

"Menurut keterangan penerima, rencananya daging celeng itu akan dijadikan krupuk untuk dipasarkan ke warung-warung,” terang Yusak.

Ia menambahkan, biasanya daging celeng tersebut dibelinya seharga Rp23 ribu per kilogram, tetapi baru akan dibayar setelah daging itu sampai di alamat pembeli. Namun, begitu akan dikirimkan, ratusan kilogram daging celeng itu sudah mengeluarkan bau busuk. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya