Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMBANGUNAN Tol Palembang-Indralaya di Sumatra Selatan mengalami kendala yang cukup berarti. Hingga akhir Desember 2016, dari target pengerjaan keseluruhan 65%, tetapi realisasinya kini baru mencapai 40%.
Angka realisasi tersebut masih cukup jauh untuk dicapai di tahun ini mengingat hari kerja tinggal tiga hari lagi. Untuk itu, PT Hutama Karya selaku pemegang proyek Tol Palindra masih berupaya mengejar pembangunan ruas tol sepanjang 22 kilometer.
"Kita terus kejar pembangunannya. Ini sudah ditargetkan karenanya kita akan berlari agar realisasi pengerjaan pembangunan Tol Palindra itu sesuai target," ungkap Manager Proyek Jalan Tol Palembang-Indralaya, Hasan Turcahyo, Selasa (27/12).
Ia mengatakan, masalah yang ditemui dan menghambat pembangunan Tol Palindra yakni pembebasan lahan yang belum selesai. Baru saja pihaknya menyelesaikan pembebasan lahan atas tanah-tanah milik warga sepanjang tol tersebut.
Sayangnya, tercatat lahan yang bebas baru mencapai 97,12%, adapun sisanya ditarget 30 Desember 2016 mendatang.
"Adanya proses yang cukup lama dalam pembebasan lahan ini yang menghambat pembangunan Tol Palindra. Kita belum bisa kerjakan pembangunan tol jika lahan belum clear. Kalau semuanya beres tepat sesuai target, pastinya persentase pembangunan Tol Palindra bisa melebihi realisasi saat ini," terang dia.
Hasan menerangkan, selain pembebasan lahan ditemui juga kendala lain yakni tingginya curah hujan di Sumsel. Akibatnya, jalur untuk menuju lokasi pembangunan Tol Palindra itu pun sulit dilewati. Truk untuk mengangkut material ke lokasi tol Palindra pun sulit masuk.
"Kita harus memastikan cuaca mendukung. Sejak akhir November hingga Desember ini puncak hujan, kita mengutamakan keselamatan kerja karenanya pembangunan ditunda jika hujan turun," terang dia.
Diakui Hasan, bila tidak mengejar penyelesaian sesuai target di tahun ini, pengerjaan pembangunan Tol Palindra akan dikejar pada Januari 2017 mendatang.
"Januari nanti kita 'balapan' dengan waktu. Kita kejar progres yang memang seharusnya sudah kita targetkan. Target keseluruhan pertengahan 2017 sudah selesai semua, ini yang kita upayakan," terang Hasan.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, adanya kendala dalam pembangunan Tol Palindra itu sudah wajar terjadi dan ditemukan. Apalagi, pemasalahan cuaca yang memang tidak bisa dihindari ataupun dilawan.
"Sekarang memang musim penghujan. Material, alat berat, dan sebagainya sulit masuk. Bahkan, pekerja pun tak bisa melakukan pekerjaan seharusnya karena harus mengutamakan keselamatan kerja," tutur Alex.
Terkait pembebasan lahan, ia mengakui hal ini yang terjadi dan sering ditemui saat pembangunan suatu infrastruktur dan kerap menghambat.
"Butuh proses untuk penyelesaian pembebasan lahan ini. Namun, apapun masalahnya kita kejar hingga pertengahan 2017 sudah selesai. Kalaupun mundur, satu atau dua bulan masih wajar. Yang penting sebelum Asian Games (2018) sudah selesai," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved