Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Percepat Proyek Tol Bocimi, Pemerintah Lakukan Konsinyasi

Bayu Anggoro
27/12/2016 20:34
Percepat Proyek Tol Bocimi, Pemerintah Lakukan Konsinyasi
(ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

PEMERINTAH mengambil langkah konsinyasi untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi I. Pembangunan sepanjang 15,35 kilometer ini akan menghubungkan Ciawi dengan Cigombong.

Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Satuan Kerja Tol Bocimi, langkah konsinyasi tersebut dilakukan pada 89 bidang yang berada di Bogor. Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya berada di Kota Bogor, sedangkan 69 lainnya di Kabupaten Bogor.

"Total luasnya 48,134 hektare," kata Iwa di Bandung, Selasa (27/12).

Menurut dia, jumlah itu merupakan bagian dari 239 bidang tanah yang belum dibebaskan. Adapun sisanya, untuk 78 bidang tanah seluas 30,133 hektare sudah memasuki tahap pemberian ganti rugi. Namun, 161 bidang tanah lainnya seluas 6,1 hektare masih belum mendapatkan titik temu terkait ganti rugi.

"Selain itu, ada 43 bidang yang divalidasi dengan luas 7,3 hektare," katanya.
Dengan begitu, ia berharap pembangunan fisik pada seksi I ini bisa dimulai pada tahun depan.

Dia menambahkan, pembebasan tanah wakaf pun terus berjalan. Selama ini, persoalan itu menjadi penghambat lainnya.

Menurut dia, terdapat empat lokasi tanah wakaf yang penggantiannya sudah disepakati, yakni dua masjid di Harjasari dan Bojongkerta; tiga masjid dan satu madrasah di Ciherang Pondok, Cimande Hilir, dan Ciadeg; serta satu masjid dan satu sawah di Cimande Hilir .

"Posisi wakaf menggembirakan. Ada surat rekomendasi bupati yang sudah diterbitkan sebagai dasar percepatan pembayaran tanah pengganti," katanya.

Saat ini, tanah wakaf tersebut tengah divalidasi oleh Badan Pertanahan Nasional. Dia menjelaskan, pemenuhan kebutuhan lahan ini sangat penting mengingat perkembangan fisik seksi I ini masih di bawah 50%.

Dia berharap, jika pembebasan lahan selesai secara bertahap, pembangunan fisik akan mengikuti.

"Dalam pembangunan tol saat ini, kontraktor tidak lagi menunggu lahan terbebas kumulatif, melainkan fisik digenjot sesuai lahan yang ada," katanya seraya menyebut Pemprov Jabar sudah memperpanjang izin penetapan lokasi proyek yang dilakukan oleh konsorsium Waskita Karya ini.

Selain pembebasan lahan, menurutnya, faktor cuaca pun menjadi penghambat. Sepanjang September-November 2016, hujan hampir turun setiap hari.

"Untuk menyiasatinya, kontraktor memasang terpal di lokasi timbunan agar pengerjaan strukturnya maksimal," katanya.

Iwa menambahkan, secara keseluruhan pembangunan jalan tol ini ditargetkan tuntas pada 2020 mendatang. Pengerjaan infrastuktur sepanjang 54 kilometer ini terbagi menjadi empat seksi dengan nilai investasi mencapai Rp7,8 triliun.

Seksi I menghubungkan Ciawi dengan Cigombong, seksi II Cigombong-Cibadak (12 kilometer), seksi III Cibadak-Sukabumi barat (14 kilometer), dan seksi IV Sukabumi barat-Sukabumi timur sepanjang 13 kilometer.

Menurutnya, saat ini pengerjaan difokuskan pada seksi I yang terbagi menjadi lima tahap dengan nilai investasi mencapai Rp1,8 triliun. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya