Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Waspada Gelombang Perairan Selat Karimata Capai 4,5 Meter

Rendy Ferdiansyah
27/12/2016 18:56
Waspada Gelombang Perairan Selat Karimata Capai 4,5 Meter
(AP Photo/Johnson Lai)

GELOMBANG tinggi dan angin kencang, Rabu (28/12) besok, masih akan melanda beberapa perairan di Pulau Bangka dan Belitung. Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas II Pangkalpinang kembali mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem tersebut.

Kepala BMKG Kelas II Pangkalpinang, Muhammad Nurhuda, mengatakan, gelombang maksimum dan angin kencang untuk besok lebih tinggi daripada perkiraan cuaca hari ini.

Dia menyebutkan, di Perairan Selat Karimata gelombang maksimum mencapai 4,5 meter, sedangkan kecepatan angin mencapai 45 kilometer per jam. Sedangkan di utara Bangka, tinggi gelombang maksimum 4 meter dengan kecepatan angin 40 km/jam.

"Kecepatan angin 45 km/jam di perairan Selat Karimata memicu tingginya gelombang maksimum hingga 4,5 meter, begitu pula di utara Bangka dan Selat Gelasa 4 meter dengan kecepatan angin 40 km/jam," kata Nurhuda.

Tingginya gelombang maksimum dan angin, lanjut dia, harus diwaspadai bagi kapal-kapal penumpang berukuran kecil, begitu juga dengan kapal nelayan.

Dia menyarankan nelayan Pulau Bangka dan Belitung untuk menghindari pencarian ikan ke arah perairan utara Bangka, Selat Gelasa, dan Selat Karimata, sebab berbahaya bagi keselamatan.

"Kita hanya mengimbau, kalau bisa hindari mencari ikan ke utara Bangka dan Selat Karimata, sebab gelombang dan anginnya sangat berbahaya," kata Nurhuda.

Di tempat terpisah, Yusuf, nelayan asal kampung nelayan Sungailiat Bangka mengaku sudah tiga hari tidak melaut, karena kondisi cuaca ekstrem.

"Sudah tiga hari sudah nggak melaut, angin kencang, apalagi gelombang, bahaya," katanya.

Ia menuturkan, banyak nelayan yang tidak turun melaut membuat harga ikan laut di pasar naik, karena kurangnya pasokan.

"Harga ikan sekarang mahal, banyak nelayan yang tidak mencari ikan sehingga mempengaruhi pasokan," ucapnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya