Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, memastikan tidak akan ada ormas Islam yang akan melakukan sweeping ke mal bagi umat muslim yang menggunakan atribut Natal.
Jaminan itu lantaran selama ini di Kota Sukabumi tidak pernah terjadi aksi-aksi semacam itu sebagai bentuk saling menghargai antarumat beragama.
"Tidak ada kewajiban bagi ulama maupun ormas Islam melakukan sweeping. Sweeping itu tugasnya kepolisian. Tugas ulama dan ormas Islam itu sifatnya preventif," tegas Sekretaris MUI Kota Sukabumi Mohamad Kusoy kepada Media Indonesia, Selasa (20/12).
Tugas bersifat preventif itu, lanjut Kusoy, misalnya dilakukan dengan cara berdakwah. Kalaupun nanti ada gerakan dakwah dalam bentuk fisik, lebih ke arah aksi-aksi simpatik.
"Di Kota Sukabumi tidak ada yang seperti itu (aksi sweeping). Kalau pun ada, lebih ke arah yang bersifat simpatik. Misalnya seperti setiap Ramadan. Kita mengingatkan kepada masyarakat yang tidak berpuasa untuk menghargai orang yang berpuasa. Kalau ada masyarakat yang tidak berpuasa, silakan saja. Namun kita lakukan dakwah itu dengan preventif dan persuasif. Tidak ada aksi-aksi provokatif," jelas Kusoy.
Bagi MUI, setiap umat beragama harus betul-betul saling menghargai. Ia pun sudah mengingatkan kepada masyarakat, khususnya ormas Islam, agar jangan terbawa arus ke hal-hal bersifat anarkistis.
"Tugas kita berdakwah dengan cara-cara simpatik. Perayaan Natal itu urusan umat agama lain. Kita tak mengeluarkan imbauan. Publikasi dari pusat juga sudah cukup," tuturnya.
Ketua MUI Kota Sukabumi Deddy Ismatullah tidak sependapat jika ada ormas Islam yang melakukan sweeping saat perayaan Natal. Bagi Deddy, Natal merupakan perayaan dari umat agama lain yang mesti dihargai dan dilindungi negara.
"Bagi MUI tak ada masalah. Perayaan Natal merupakan perayaan agama lain yang harus dilindungi negara," sebutnya.
Hanya saja, Deddy tidak setuju seandainya ada warga muslim yang mengenakan atribut Natal. Namun, ia menjunjung tinggi kebesaran masing-masing perayaan agama.
"Sweeping itu tugas polisi. Misalnya ada yang ingin sweeping dugaan kegiatan maksiat, koordinasi dengan kepolisian. Nanti sama-sama melaksanakannya agar tidak menimbulkan fitnah yang bisa memicu masalah di kemudian hari. Hargai juga aparat kepolisian sebagai penanggung jawab penegakan hukum di Indonesia," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved