Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Kesetiakawanan Sosial Harusnya Dirasakan dalam Kehidupan Sehari-hari

Surya Sriyanti
20/12/2016 20:35
Kesetiakawanan Sosial Harusnya Dirasakan dalam Kehidupan Sehari-hari
(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

PRESIDEN Joko Widodo pada peringatan puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (20/12), mengatakan, memperingati HKSN sejatinya memperingati nilai-nilai asli bangsa Indonesia, yang kemudian dirumuskan oleh pendiri bangsa dalam Pancasila, dasar kehidupan berbangsa, dan bernegara.

Pengalaman kebangsaan kita sudah membuktikan bahwa tantangan dan cobaan yang dialami bangsa Indonesia dapat diatasi dengan bekal kesetiakawanan sosial. Seperti segenap komponen bangsa yang bergerak cepat membantu saudara-saudara yang menjadi korban bencana alam.

"Sebagai contoh, saat banjir bandang di Garut dan gempa di Aceh, bantuan yang datang betul-betul melebihi yang dibutuhkan di lapangan dan sangat melimpah. Namun saya mengingatkan bahwa kesetiakawanan sosial jangan hanya dilakukan saat ada bencana, kesetiakawanan sosial harusnya dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari kita," tegasnya.

Diungkapka Presiden, kesetiakawanan sosial perlu dirasakan secara nyata, bukan hanya nyata dibicarakan. Nyata dalam arti benar-benar bertindak, saling membantu, mulai dari diri masing-masing.

"Dari tiap-tiap keluarga harus terus menanamkan, memupuk nilai-nilai kesetiakawanan sosial, nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai kebinekaan tunggal ikaan kita," lanjut Jokowi.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sejarah membuktikan kesetiakawanan sosial telah menyertai perjalanan bangsa Indonesia. Di masa perjuangan merebut kemerdekaan, kesetiakawanan sosial menjadi alat bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan.

Kesetiakawanan sosial merupakan kekuatan yang sangat dahsyat, karena pada jiwa yang disemangati oleh rasa senasib seperjuangan yang diaktualisasikan dalam bentuk perlawanan yang heroik kepada para penjajah.

Khofifah menambahkan, setiap zaman mempunyai tantangannya sendiri, sehingga setiap zaman harus mengembangkan respons kesetiakawanan sosial sesuai dengan zamannya.

Maka pada HKSN kali ini, Mensos pun mengajak segenap warga bangsa untuk membangun patriotisme yang positif dan progresif, yaitu patriotisme yang tidak hanya mempertahankan, melainkan juga memperbaiki keadaan negeri untuk keluar dari berbagai perosalan bangsa hari ini.

"Para pejuang dan pendahulu kita telah memberikan teladan kesetiakawanan sosial, maka kini tugas kita adalah melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas kesetiakawanan sosial dimana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun untuk mewujudkan Indonesia sejahtera. Mari menjaga dan merawat ruh kesetiakawanan sosial biar tetap tertanam dalam pola pikir, gerak, dan kerja nyata kita," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, masyarakat Kalteng memiliki kearifan lokal yang sangat sesuai dengan semangat HKSN. Nilai itu berbunyi adil ka talino bacuramin ka saruga basengat ka jubata, yang artinya dalam hidup ini kita harus bersikap adil, jujur, tidak membeda-bedakan sesama manusia dengan mengedepankan perbuatan-perbuatan baik yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Spirit kearifan ini dipegang dalam kehidupan sehari-hari sehingg menjadi perekat keragaman budaya, suku, dan agama yang hidup berdampingan di Kalteng. Nilai kearifan tersebut selalu mengingatkan kita untuk merawat keberagaman, kemanusaiaan, dan kesetiakawanan," ujarnya.

Dalam peringatan puncak HKSN tersebut, Presiden Jokowi juga menyerahkan 2001 sertifikat tanah kepada warga dari seluruh kabupaten/kota se-Kalteng yang diserahkan secara simbolis kepada 14 orang perwakilan. Selain itu, dia juga menganugerahkan Satya Lencana Kebaktian Sosial kepada 15 orang. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya