Dua Perusahaan Korsel bakal Investasi di Jawa Timur
(RO/DEO/S-25)
20/10/2015 00:00
(DOK PEMPROV JATIM)
DUA perusahaan dari Korea Selatan, Aju Corporation dan PT Daesang Co, berencana berinvestasi di Jawa Timur. Rencana tersebut diungkapkandireksi kedua perusahaan saat bertemu Gubernur Jatim Soekarwo di Kantor Indonesia Investment Promotion Center A (IIPC), Gukjegeumyung-ro,Yeungdeungpo-gu, Seoul, Korea Selatan. Aju Corporation ialah perusahaan yang bergerak di sejumlah bidang semisal tiang pancang, hotel danresor, juga leasing serta otomotif. Khusus di Jatim, Aju Corporation berencana melakukan investasi di bisnis tiang pancang. "Rencanainvestasi awal senilai US$10 juta untuk bisnis tiang pancang," ujar Chairman Aju Group Kyu Young-moon. Guna merealisasikan rencana tersebut, Kyu mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar kunjungan lapangan ke Jatim. Selain menentukan lokasi investasi,Kyu juga akan menggelar pertemuan dengan PT Tata Bumi Raya selaku mitra kerja Aju Corporation.
"Salah satu alasan kami berinvestasi di Jawa Timur ialah dukungan pemprov dalam memberikan kemudahan investasi bagi investor asing,†ujar Kyu. Terkait dengan rencana investasi Aju Corporation, Soekarwo menyampaikan dukungannya. Setidaknya ada empat faktor pendukung di Jatim yang dapat memastikan keberhasilan investasi tersebut, yakni mudahnya perizinan, tersedianya lahan, sumber daya alam dan sumber daya manusia. "Selain itu tersedianya mitra lokal, serta Jatim merupakan pasar yang besar," jelasnya. Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, ketersediaan bahan baku yang melimpah juga menyokong investasi bisnis di Jawa Timur, semisal tersedianya pasir kuarsa, pabrik semen, dan pasir. "Bahkan, untuk semen, produksi per tahunnya tidak kurang dari 10 juta ton, yakni 7 juta ton per tahun oleh PT Semen Indonesia dan 3 juta ton per tahun oleh Holcim," ujar Pakde Karwo.
Optimalkan kerja sama Adapun PT Daesang Co merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan. Perusahaan tersebut tertarik untuk berinvestasi di Tuban dan Pasuruan. Khusus di Pasuruan, CEO PT Daesang Co, Hong Eon-jeong, mengatakan perusahaannya akan menggelontorkan dana investasi sebesar US$90 juta untuk produksi pati jagung dan bahan baku perusahaan minuman. Kepada Soekarwo, Direktur Bisnis Luar Negeri PT Daesang Co Young Ki-lee memaparkan sejumlah kendala yang mungkin menghambat rencana investasi perusahaannya di Jatim. Beberapa di antaranya ialah harga produk jagung lokal yang jauh di atas harga impor serta terkait kandungan toksin.
"Harga jagung impor sebesar US$180 per metrik ton, sementara lokal sebesar US$230 per metrik ton. Kandungan toksinnya juga lebih besar," ujar Young. Dalam menanggapi hal tersebut, Soekarwo meminta agar rencana investasi tetap dijalankan, sementara pihaknya mencari solusi. Untuk jangka pendek, Pakde Karwo mengatakan perusahaan dimungkinkan untuk mengimpor. "Sementara Jawa Timur akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya. Kita akan optimalkan kerja sama dengan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan provinsi mitra kerja sama Jatim untuk memproduksi kebutuhan tersebut," paparnya. Untuk perbaikan kualitas, ia meminta PT Daesang Co memberikan spesifi kasi teknis yang dibutuhkan.
"Dengan demikian, Pemprov Jatim dan mitra kerja perusahaan akan memenuhi kebutuhan sesuai dengan spesifi kasi teknis," imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim Hadi Prasetyo menambahkan, kendala tersebut juga bisa dipecahkan dengan kerja sama PT Daesang Co dan perusahaan daerah Pemprov Jatim. "Salah satunya bekerja sama dengan Perhutanimemanfaatkan tanah-tanah di sekitar hutan," cetusnya.