Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) mulai merestorasi tiga sungai besar di Kota Yogyakarta, Minggu (24/8). Ketiga sungai tersebut adalah Sungai Code, Sungai Winongo, dan Sungai Gajahwong.
Kegiatan ini diawali dari Bendung Mergangsan, Minggu, 24 Agustus 2025, yang dihadiri Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo. Hasto menyampaikan, restorasi ini tindak lanjut Gerakan Bersih Sungai Kota Yogyakarta yang dilaksanakan 6 Juli 2025.
"Inisiatif ini bertujuan mengatasi masalah utama yang dihadapi sungai-sungai di Kota Yogyakarta, yaitu pendangkalan akibat sedimentasi," papar dia.
Pendangkalan membuat aliran air terganggu. Jika dibiarkan, kualitas air dan ekosistem sungai akan rusak.
Pengerukan di Sungai Code akan mencakup sepanjang 2 kilometer, Sungai Gajahwong sejauh 500 meter, dan Sungai Winongo antara 500 meter hingga 1 kilometer.
Material hasil pengerukan akan dibawa ke lahan-lahan milik Pemkot Yogyakarta. Material tersebut bisa dimanfaatkan untuk keperluan umum, seperti menguruk atau meninggikan lahan-lahan Pemkot yang belum berfungsi agar bisa dimanfaatkan secara optimal.
"Yang jelas, saya tegaskan material ini tidak boleh diperjualbelikan,” tegas Hasto.
Ia optimistis, aliran Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong kembali bersih, lancar, dan sehat. Dengan demikian, sungai dapat memberikan manfaat luas bagi warga maupun Kota Yogyakarta.
“Bila aliran tiga sungai ini terjaga kebersihannya, ekosistem sungai juga akan pulih. Selain itu, sungai-sungau tersebut juga bisa mendongkrak daya tarik pariwisata Kota Yogyakarta.
"Sungai bisa menjadi ruang hidup yang indah sekaligus daya tarik wisata baru bagi masyarakat dan wisatawan,” jelas dia.
Selain itu, masyarakat diajak menjaga kebersihan sungai, mengurangi sampah plastik, serta tidak membuang limbah rumah tangga ke sungai.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO, Vicky Ariyanti menambahkan, restorasi sungai tidak hanya dimaknai sebatas pekerjaan fisik, tetapi juga bertujuan mengembalikan fungsi ekologis sungai agar menjadi bagian penting dari tata ruang kota.
“Kami ingin menghadirkan sungai sebagai ruang terbuka hijau yang hidup, asri, dan bisa dinikmati masyarakat," kata dia. Keberadaan Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong ke depan diharapkan dapat menjadi penyangga ekosistem sekaligus paru-paru kota. (H-1)
Eceng gondok memenuhi Waduk Selorejo di Malang
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad membeberkan hasil rapat koordinasi pemerintah terkait permasalahan Pulau Enggano, Bengkulu, yang tengah terisolasi akibat pendangkalan.
Pelabuhan Tanjung Baai di Bengkulu dan alur pelabuhan Pontianak yang mengalami pendangkalan lantaran belum adanya pengerukan sejak 5-10 tahun lalu.
PELABUHAN Kendal yang diharapkan menjadi pendongkrak perekonomian justru dua tahun terbengkalai dan hanya menjadi tempat memancing.
Permasalahan banjir jauh lebih kompleks dan memerlukan solusi yang lebih holistik serta berbasis pendekatan ilmiah dan tata kelola yang berkelanjutan.
Satpol PP Kota Yogyakarta menertibkan reklame tidak berizin, Selasa (13/5), di wilayah Kemantren Gondokusuman atau reklame yang berada di taman kota sebelah timur Embung Langensari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved